Parseus adalah putra Zeus yang memilih untuk hidup sebagai manusia di bumi, walaupun Zeus mengajaknya untuk memerintah bersamanya di Olympus. Dalam kehidupannya sebagai manusia, Parseus memilih untuk tidak memiliki sangkut paut apapun dengan para dewa yang dianggapnya selalu membawa masalah. Dia lebih mementingkan urusan keluarganya terutama anak tunggalnya, Helius dan kehidupannya yang tenang sebagai nelayan.
Tapi dia mulai terganggu ketika tiba-tiba Zeus muncul di rumahnya. Ayahnya ingin Parseus ikut serta dengan para dewa untuk mengatasi masalah baru, yaitu bahwa tembok Tartarus di neraka yang selama ini berfungsi sebagai penjara untuk Kronos (salah satu monster yang ditangkap dan dikurung oleh Zeus) akan roboh. Parseus diminta untuk membantunya. Katanya para dewa sudah tidak sekuat dulu lagi,karena manusia sudah berhenti berdoa pada dewa. Hal itulah yang membuat para dewa jadi semakin lemah. Tapi ia menolak ikut campur dengan perang para dewa itu, dia memilih menyelamatkan keluarganya saja.
Akhirnya Zeus pergi meminta bantuan pada saudaranya Poseidon (dewa laut), Hades (dewa dunia bawah) dan anaknya Ares (dewa perang). Poseidon bersedia membantu, tapi Hades dan Ares malah berkhianat dan melukai Poseidon. Kemudian menangkap Zeus dan merebut petirnya. Dalam keadaan terluka, Poseidon mendatangi Parseus dan menyuruhnya menyelamatkan Zeus di neraka tempat Hades berkuasa.
Poseidon meminta Parseus mencari anaknya bernama Aegenor yang tinggal bersama Ratu Andromeda. Aegenor akan membantu Parseus untuk menyelamatkan Zeus dengan memberitahu Parseus dimana posisi Dewa Terbuang. hanya Dewa Terbuang yang bisa membantu Parseus menyelamatkan Zeus. Poseidon juga memberikan trisula nya kepada Parseus sebelum akhirnya tewas.
Parseus akhirnya meninggalkan anaknya untuk pergi mencari Aegenor dan ratu Andromeda dengan menaiki seekor pegasus hitam. Dia bertemu ratu Andromeda di sebuah wilayah pertempuran melawan Chimera.
Dia lalu bertemu Aegenor yang sedang dipenjara karena berniat menipu ratu Andromeda dan melarikan perhiasannya tapi gagal. Awalnya dia menolak membantu Parseus. Tapi setelah ditawari kebebasan dan sejumlah besar emas, akhirnya dia bersedia ikut dengan kapal yang akan berlayar mencari pulau Kali tempat Dewa Terbuang berada. Parseus memberikan trisula Poseidon kepadanya untuk dipergunakan mencari arah, karena hanya Aegenor lah yang bisa menggunakan tongkat itu, sebagai putra Poseidon.
Aegenor menjelaskan kalau Dewa Terbuang itu adalah Hephaestus. Dewa yang telah membuat: garpu untuk senjata Hades, petir untuk senjata Zeus dan trisula untuk senjata Poseidon. Karena itulah dia dianggap bisa menolong Zeus.
Mereka tiba di Pulau Kali dan menyadari kalau pulau itu penuh dengan jebakan mematikan. Aegenor adalah korban pertama yang hilang sesudah terperangkap dalam jebakan. Ternyata ada 2 raksasa bermata satu yang menghuni pulau itu, dialah yang memasang banyak perangkap untuk berburu. Parseus dan pasukan Ratu Andromeda berhasil mengalahkan salah satunya. Dan Parseus hampir membunuhnya dengan trisula Poseidon sebelum akhrnya raksasa ketiga muncul dan mengenali trisula itu. Para raksasa pun berhenti menyerang pasukan Parseus dan membawa mereka menemui Hephaestus.
Sementara itu, di neraka, Hades dan Ares memutuskan untuk menolong Kronos bangkit dengan imbalan keabadian dan menjadi sekutu Kronos. Untuk membangkitkan Kronos lebih cepat, mereka menggunakan kekuatan Zeus yang abadi. Dengan demikian, kalau Kronos lebih kuat dan bangkit, Zeus akan semakin lemah karena tenaganya habis terhisap. Ares, putra Zeus yang pendendam itu juga menghajar ayahnya karena cemburu Zeus lebih menyayangi Parseus yang hanya setengah dewa dibandingkan dia. Hades harus menghentikannya memukuli Zeus.
Sementara di Pulau Kali, Hephaestus sempat menolak untuk membantu mereka karena tidak mau terlibat perang para dewa. Sampai akhirnya ratu Andromeda membujuknya dan ia pun luluh, karena Andromeda mengingatkannya pada mendiang istrinya Aphrodite.
Hephaestus lalu mengatakan kalau dialah yang sebenarnya perancang tembok Tartarus itu dan sekaligus pembuatnya. Agar tidak ada yang bisa masuk ke dalam, dia membangun tembok itu dan dalam menuju ke luar. Tapi dia tetap membuat jalan keluar lain yang hanya dia saja yang mengetahuinya. Jalan masuk itu harus melalui labirin berliku-liku dan penuh jebakan mematikan. Dan Hephaestus lah yang akan menuntun mereka melalui labirin itu.
Tepat ketika mereka tiba di depan pintu labirin, Ares muncul karena ternyata salah satu pasukan Andromeda ada yang berdoa padanya, sehingga Ares mengetahui lokasi mereka dan mencoba menghalangi. Ares akhirnya gagal dan mereka berhasil masuk ke dalam labirin. Tapi Hephaestus tidak bisa ikut bersama mereka lagi, karena dia tewas ketika menghalangi Ares agar mereka bisa masuk ke dalam labirin. Sehingga mereka harus mencari jalan sendiri di tengah liku-liku labirin raksasa yang penuh jebakan mematikan itu.
Di dalam labirin, mereka harus berpikir dan bertindak cepat karena tembok dan lantai labirin selalu berubah dan bergeser. Kalau tidak bergerak cepat, mereka bisa terjepit diantara tembok-tembok itu. Ketika berusaha menyelamatkan ratu Andromeda yang hampir terjepit tembok, Parseus jatuh ke dalam lubang dan berhadapan dengan jebakan ilusi, ia melihat anaknya berjalan melintasinya. Dalam pikirannya dia tau kalau itu hanyalah ilusi karena Hephaestus sudah memperingatkannya sebelumnya. Dan benar saja, karena ternyata ilusi anaknya itu sebenarnya adalah sosok monster bertubuh manusia dan berkepala kerbau, Parseus berhasil membunuhnya. Setelah itu, barulah labirin itu menunjukkan jalan menuju tembok Tartarus dan mereka menemukannya.
Di dalam neraka, Zeus semakin lemah dan Kronos semakin kuat karena menghisap kekuatan Zeus. Saat itulah Zeus meminta maaf kepada Hades karena dia sudah mengirimnya ke neraka dan memohon agar Hades membebaskannya. Hades luluh dan berniat melepaskan Zeus, tapi sia dihalangi oleh Ares yang ingin tetap membebaskan Kronos. Ares bahkan berusaha membunuh Hades, sebelum Parseus akhirnya muncul.
Di tengah perkelahian itu, Kronos akhirnya bebas, dan Ares melukai Zeus dengan garpu Hades. Tapi pasukan Parseus berhasilnya melarikannya. Dalam keadaan sekarat, Zeus mengatakan kalau Kronos hanya bisa dikalahkan dengan Lembing Trium, yang merupakan gabungan dari ketiga senjata para dewa: petir Zeus, trisula Poseidon dan garpu Hades. Dan Parseus lah yang harus membunuh Kronos karena dia adalah putra Zeus. Tapi petir Zeus masih berada dalam tangan Ares, Parseus harus merebutnya agar lembing itu bisa berfungsi. Sementara itu, ratu Andromeda dan pasukannya harus bertempur untuk menghadapi Kronos dan pasukan api nya, ketika Parseus bertarung dengan Ares.
Ares yang pengecut membawa anak Parseus, Helius, sebagai sandera ketika dia berduel dengannya. Anak itu disuruh menyaksikan ketika Ares menghajar ayahnya dengan kekuatan dewa nya. Dan duel itu berlangsung tidak seimbang karena Ares lebih kuat. Tapi dengan tipu muslihat, Parseus berhasil mengalahkan Ares dan menusuknya dengan petir Zeus hingga tewas. Kemudian dia menyatukan ketiga senjata para dewa itu menjadi lembing yang bisa membunuh Kronos. Lembing Trium.
Sementara itu, Hades datang mengunjungi Zeus yang sedang sekarat, lalu menggunakan kekuatannya untuk membangkitkan Zeus dan menyembuhkan lukanya tapi hanya bersifat sementara dan Hades kehilangan banyak tenaganya karena itu. Berdua mereka bekerjasama melawan pasukan Kronos meskipun tanpa senjata karena Parseus sudah membawanya. Kronos datang dan membawa kehancuran besar tapi tanpa senjata, Zeus dan Hades bukan tandingan. Mereka kalah jauh. Tenaga mereka juga sudah jauh berkurang.
Parseus terbang dengan pegasus hitamnya sambil membawa lembing Trium tepat ke hadapan Kronos dan melemparkannya ke dalam mulutnya. Kronos langsung hancur dan pasukan ratu Andromeda bersorak sorai. Parseus lalu menemui Zeus yang sekarat karena sudah menggunakan tenaga terakhirnya untuk menahan serangan Kronos.
Zeus mengatakan kalau manusia kini tak lagi perlu menyembah dewa-dewa karena dia akan mati. Dia juga meminta agar Parseus menggunakan kekuatannya dengan bijaksana, Zeus pun tewas. Hades tetap hidup, tapi dia sudah kehilangan kekuatan dewa nya dan memilih jadi pengelana. Senjata para dewa pun sudah musnah karena dipergunakan untuk menghancurkan Kronos.
Di akhir cerita, Parseus menyerahkan pedangnya pada putranya, Helius. Kemudian mencium ratu Andromeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar