Selasa, 28 Januari 2014

Film Body of Water (Syvalle Salattu)


Film diawali dengan penjelasan tentang sebuah pabrik penggilingan tepung yang terlantar. Dulunya pabrik itu besar dan mengasilkan untung yang banyak bagi pemiliknya dan keluarganya. Tapi musim paceklik membuat pabrik itu akhirnya bangkrut dan pemiliknya jatuh miskin. Dalam keadaan putus asa,  ia akhirnya meminta bantuan pada roh halus penghuni danau di dekat pabrik itu, Danau Hallow. Roh halus itu bersedia menolong, tapi si pemilik pabrik harus mengorbankan orang yang paling disayanginya sebagai tumbal. Agar keluarganya tidak kelaparan, pemilik pabrik itu setuju dan menyerahkan putra sulungnya untuk dibawa oleh roh penghuni danau itu ke dasar danau. Penunggu danau itu menepati janjinya. Pemilik pabrik penggilingan tepung itu kembali kaya raya dan tidak pernah jatuh miskin lagi.

Lalu muncul adegan selanjutnya dimana seorang ibu bernama Julia yang mengunjungi rumah orang tuanya, bersama anaknya Niko. Mereka sedang dalam perjalanan menuju ke rumah orang tuanya. Dari sana mereka akan melanjutkan perjalanan ke sebuah desa, tempat Julia dulu menghabiskan masa kecilnya. Ada perusahaan yang akan mendirikan bendungan di danau yang terdapat di desa itu dan Julia ingin membantu kelompok setempat untuk memperjuangkan kealamian danau itu, agar tidak dirusak. Niko ingin sekali berenang di danau itu, tapi neneknya melarang dan meminta Julia menjaga anaknya agar tidak pergi kesana. Ayah ya juga mencoba membujuk Julia untuk menolak tawaran pekerjaan itu dan tidak usah mengunjungi danau tersebut, tapi Julia menolak.
Julia tidak terlalu akrab dengan orang tuanya dan pernikahannya juga sedang dalam masalah. Dia hanya datang sebentar untuk menjenguk orang tuanya, lalu segera berkendara kembali menuju ke desa itu. Ia membawa sebuah kardus yang berisi komik-komik tua miliknya dulu dan Niko menemukan sebuah foto kakek dan neneknya ketika masih muda di dalamnya. 

Menjelang malam, Julia dan Niko tiba di desa itu dan bertemu dengan Elias yang ternyata adalah pemilik penginapan tempat mereka akan tinggal sementara. Penginapan itu adalah bangunan yang sudah cukup tua dan sangat sepi, Elias mengatakan kalau jarang sekali ada orang yang datang mengunjungi desa itu.

Di penginapan, Julia mendengar suara-suara aneh dan tetasan air dimana-mana. Semua yang dilihatnya selalu nampak basah kuyup. Tapi tak berapa lama langsung kering. Seperti khayalan.Julia lalu mengikuti asal suara itu dan menemukan sebuah lorong tua yang mengarah ke bawa tanah. Lorong itu gelap dan menyeramkan. Ada banyak tetesan air dimana-mana dan sepertinya ia mendengar suara-suara mencurigakan di lorong itu, karena ketakutan Julia memutuskan untuk kembali ke atas.

Karena sepertinya proyek itu akan berlangsung cukup lama, Julia memutuskan untuk mencari rumah saja. Ketika mengunjungi rumah tempat tinggalnya sewaktu kecil dulu, Julia bertemu dengan seorang pria yang yang tampaknya menempati rumah itu. Yang pasti, pria itu tidak setuju dengan pembangunan bendungan yang sedang dilakukan Julia dan kelompoknya. Menurutnya danau itu tidak seharusnya diganggu dan dirusak dengan mendirikan bendungan. Julia mengabaikannya. Dia hanya ingin tahu apakah dia bisa menempati kembali rumah nya dulu, yang kebetulan berada dekat sekali dengan danau. Tidak berapa lama, Ayahnya menyusul Julia ke desa itu.
"Seharusnya kau tidak perlu kemari, sehingga kau tidak perlu berkorban banyak" katanya.

Dari penduduk desa itu, Julia mulai mendengar legenda rakyat tentang penghuni danau Hallow yang selalu meminta korban putra sulung sebagai ganti kekayaan. Awalnya Julia tidak terlalu tertarik, tapi kemudian dia mengalami banyak keanehan. Bahkan Niko pun ikut diganggu, sehingga harus opname di rumah sakit.

Julia terbangun dan menyadari sedang berada di rumah sakit tempat Niko dirawat. Dalam penglihatannya, tempat tidur Niko terendam air dan atap rumah sakit itu bocor. Ketika dia berusaha memindahkan. Niko, ayahnya datang dan air bocor itu pun berhenti. Julia memutuskan untuk mencari tahu bagaimana cara menghentikan keanehan ini. Dia pergi ke penginapan milik Elias tapi dia tidak ada dan tempat itu terkunci. Julia membuka paksa pintu dan masuk kembali ke lorong rahasia yang menyeramkan itu. Dia menemukan banyak foto di dinding. Foto-foto perempuan di danau. Foto-foto itu tampaknya sudah berusia tua. 

Julia tidak menyadari kalau Elias melihat pintu rumahnya terbuka dan memergoki Julia di dalam. Julia terkejut dan terjatuh hingga melukai tangannya. Elias lalu membantu mengobati lukanya dan bertanya mengapa dia menerobos masuk seperti itu. Julia beralasan dia datang untuk mengambil buku catatannya yang ketinggalan. Elias mengetahui kalau Julia ingin tahu tentang apa yang sedang diselidiki Elias di danau itu. Tentang legenda penghuni Danau Hallow.

Elias menceritakan tentang hantu penunggu Danau Hallow yang berwujud seperti perempuan. Cerita tentang pemilik penggilingan tepung yang menjadi kaya raya setelah mengorbankan putra sulungnya. Itu adalah legenda rakyat di desa itu yang dipercayai sebagian besar penduduknya. Julia curiga kalau ada diantara penduduk desa itu yang ingin mengancam dia dan anaknya. Mereka ingin melukai Niko dengan menggunakan legenda Danau Hallow itu sebagai caranya. Julia memutuskan kalau ia harus segera pergi dari desa itu agar mereka berhenti mengganggu Niko. Dia langsung pulang ke rumah untuk membereskan barang-barangnya. Dia memutuskan untuk pergi dari desa itu secepatnya.

Tanpa sengaja, Julia menemukan kotak yang dibawa dari rumah orang tuanya sebelum mereka ke desa itu dulu. Ada foto anak-anak dan juga foto dirinya. Di foto itu Julia melihat seorang anak laki-laki yang selalu berada di dekat ayahnya. Ada juga foto anak laki-laki itu bersama ibunya. Saat itulah Julia teringat kembali pada kenangan buruk di masa kecilnya. Dia ingat kalau anak laki-laki itu adalah kakaknya, yang bernama Juhani. Bahwa ternyata dia bukanlah anak tunggal seperti yang selama ini dikiranya. Dia punya seorang kakak laki-laki. Secara tidak sengaja, sewaktu masih kecil, dia melihat ayahnya mengorbankan kakaknya itu kepada penunggu Danau Hallow. Ayahnya menenggelamkan kakaknya dan menyerahkan tubuhnya kepada seorang perempuan yang melihat dari tengah danau. Perempuan itu berdiri disana sambil menjerit dan menerima tubuh Juhani ke pelukannya.

Julia menangis membayangkan bagaimana ayahnya tega melakukan hal itu, mengorbankan putra sulungnya sendiri. Ia berpikir kalau ayahnya sekarang akan mengorbankan Niko selanjutnya, karena. Niko adalah putra sulung julia. Ia lalu menelepon klinik tempat Niko dirawat dan menyuruh agar Niko dijaga lebih ketat dan dijauhkan dari ayahnya karena mungkin ayahnya berniat mencelakai Niko. Tapi ternyata yang mengangkat telepon adalah ayahnya sendiri. Dia bertanya dimana Julia. Julia yang curiga, langsung membereskan barang-barangnya dan berangkat ke klinik. Tapi pintu rumahnya tertutup mendadak dan dibanjiri air.Julia tidak bisa keluar dari rumah itu karena dihalangi oleh air. Tapi dia berhasil melarikan diri dari jendela.

Sesampainya di rumah sakit, Niko sudah tidak ada. Dia dibawa pergi oleh kakeknya, yang berjanji akan membawanya belajar berenang di danau. Julia lalu menelepon ke ponsel Niko dan bertanya dimana dia berada, lalu Julia menyuruhnya melarikan diri dari kakeknya. Elias melihat Julia mencari-cari Niko di tengah orang banyak. Dia dengan sengaja menyesatkan Julia dan memberi informasi palsu tentang dimana Niko berada sementara dia sendiri membawa Niko kembali kepada kakeknya. Julia melihat Niko masuk ke mobil ayahnya. Julia masuk ke dalam mobilnya untuk menyusul. Elias sempat menghalangi dan mengatakan agar Julia tidak mengganggu karena ayahnya tahu apa yang sedang dilakukannya. Julia tetap mengejar mereka.

Niko dan kakeknya singgah sebentar di rumah untuk mengambil beberapa barang-barang dan Julia berhasil menyusulnya. Dia melihat Niko dan kakeknya sedang berdiri di tepi danau. Dengan panik Julia memukul ayahnya dengan kayu hingga jatuh ke danau, tanpa sengaja Niko juga tercebur tapi. Julia berhasil menyelamatkannya. Julia dan Niko melarikan diri ke sela-sela rumput untuk bersembunyi dari ayahnya. Ayahnya mencari-cari sambil memanggil Julia, menyuruhnya mengembalikan Niko. Mengatakan bagaimana sulitnya hidup tanpa uang dan bahwa Julia harus mengerti kalau semua anak sulung laki-laki di keluarga mereka harus ditumbalkan ke penunggu Danau Hallow. Julia dan Niko berhasil naik ke sebuah sampan dan berniat melarikan diri. Tapi ayahnya berhasil menarik sampan itu dan mereka semua tercebur ke dalam danau. Ayahnya berhasil menarik tangan Niko dan membawanya ke dasar danau.

Tiba-tiba muncul sosok perempuan mengenakan selendang panjang yang menutupi wajahnya, dari dasar danau. Perempuan itu ke kemudian melepaskan tangan Niko dari genggaman kakeknya, membawa Niko lalu menyerahkan ya kembali ke Julia yang memandang dengan keheranan di dalam air. Julia membawa Niko ke permukaan dan menyuruhnya menunggu di tepi danau, sementara dia berenang kembali ke dasar danau untuk menyelamatkan ayahnya.

Ayahnya lalu menceritakan tentang masa lalu mereka yang sebenarnya. Ayah dan ibunya tidak pernah bisa akur selama tinggal di desa itu, sehingga mereka memutuskan untuk pindah dari sana. Penyebabnya, karena Juhani, abang Julia, meninggal disana. Suatu hari, Julia dan Juhani sedang bermain bola di tepi danau, dan bolanya masuk ke danau. Julia berusaha mengambil bola itu tapi tercebur. Juhani berusaha menolong Julia tapi Julia menendangnya tanpa sengaja, hingga Juhani pingsan dan tenggelam. Dia sudah tewas ketika ayahnya mengangkatnya dari danau. Perempuan yang dilihat Julia saat itu adalah ibunya sendiri, yang menangis melihat jasad anaknya, bukan penunggu Danau Hallow. Sejak saat itu, ibunya tenggelam dalam dongeng tentang penunggu Danau Hallow dan ayahnya menutup rahasia tentang bagaimana Julia tanpa sengaja telah membuat Juhani meninggal.

Ayahnya merahasiakan semua ini dari Julia, karena dia tidak ingin Julia merasa bersalah ketika mengetahui kalau dialah yang menyebabkan kematian Juhani, kakaknya. Bukan roh penunggu Danau Hallow, seperti legenda yang selama ini beredar.

(2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar