1. Sinar Matahari di Malam hari
Matahari
tengah malam merupakan fenomena alami yang berarti matahari tidak
pernah terbenam selama musim panas. Dengan kata lain, jika cuaca baik,
Anda dapat melihat matahari selama 24 jam. Lamanya matahari bersinar di
tengah malam bergantung pada sejauh mana di Utara anda berada. matahari
tengah malam ini hanya terjadi di negara-negara yang berada di lintang
tinggi, makin tinggi lintangnya makin susah terbenam mataharinya, di
lintang 90 derajat matahari tidak pernah tenggelam walaupun sudah malam,
matahari tidak naik dan tidak turun, hanya berada di kaki langit,
bergerak semu dari timur ke barat. Di Arctic Circle di Nordland, Anda
dapat melihat matahari tengah malam dari tanggal 12 Juni hingga 1 Juli.
Sementara di North Cape di Finnmark, Anda dapat melihat matahari dari
tanggal 14 Mei hingga 29 Juli, dan di North Pole, matahari tidak
terbenam selama enam bulan.
2. Salju di Musim Panas
Salju
di puncak Mauna Kea pada bulan Juni termasuk di luar kebiasaan. Salju
pernah didapati juga pada bulan Juli, Agustus, bahkan akhir Mei. "Salju
pada bulan Juni ini baru pertama kali terjadi setelah sekitar 30 tahun,"
kata Ryan Lyman, ahli cuaca dari Mauna Kea Weather Center, kepada
Life's Little Mysteries. Salju disebabkan badai besar akibat pertemuan
udara hangat dengan udara dingin di atas Mauna Kea. Menurut Steven
Businger, kepala ahli meteorologi dari Storm Evolution and Energetics
Research, University of Hawaii Manoa, badai itu berhubungan dengan
turunnya udara dingin dari atmosfer atas. Sementara itu, dikatakan oleh
Lyman, udara permukaan yang hangat naik dan bertemu dengan udara dingin
di atmosfer atas. "Itulah yang menyebabkan badai... dan salju,"
tegasnya. Businger menegaskan kalau munculnya salju itu bukan kejadian
aneh. "Sering terjadi, tapi biasanya pada saat musim dingin, tidak pada
musim panas," jelas Businger lebih lanjut. Mauna Kea memiliki ketinggian
lebih dari 4.200 meter."Pada ketinggian itu, temperatur di puncak
sangat dingin sepanjang tahun," kata Businger. Temperatur harian di
puncak Mauna Kea sepanjang April hingga November berkisar -17 derajat
celsius hingga 15 derajat celsius. "Jadi, ada salju selama musim semi
dan panas termasuk normal," kata Businger.
3. Kolam Hijau di Kutub Selatan
Menurut
mereka, kolam di daerah terpencil itu berwarna hijau akibat klorofil
dari ganggang yang terdapat di situ. Di kolam itu pula didapati
krustasea kecil, ikan, larva udang. Ini kolam terhijau yang pernah saya
lihat," kata Patricia Yager, kepala ilmuwan Amundsen Sea Polynya
International Research Expedition (ASPIRE). Yager mengutarakan kalau
jumlah klorofil per liter di kolam itu lima kali lebih banyak
dibandingkan beberapa tempat di Sungai Amazon. Kolam yang dikelilingi
oleh es laut seperti ini sering disebut dengan istilah polynya. Perairan
seperti ini biasanya kaya nutrisi dan menjadi tempat bernaung bagi
binatang, baik besar maupun kecil. Demikian jelas Yager. Polynya bisa
terbentuk dengan dua alasan: angin yang meniup bongkah es menjauh dari
pantai dan udara atau air hangat mencairkan es. Ketika es mencair,
nutrisi turut terlepas ke laut. Nutrisi yang kebanyakan penting bagi
tumbuhan itu membuat ganggang berkembang. Ketika gletser dan es laut di
bagian barat Kutub Selatan mencair karena pemanasan global, lebih banyak
nutrisi yang mengalir ke lautan dan membuat ganggang berkembang semakin
luas," Yager menjelaskan.
4. Air Terjun Api
Fenomena
Api Terjun ini terdapat di Yosemite National Park yang terletak di
California. Dinamakan Api terjun karena pada saat air jatuh dari
ketinggian sekitar 2000 kaki, mirip dengan cairan lava yang sedang jatuh
dari atas. Sebenarnya fenomena ini bukanlah lava yang jatuh, melainkan
air yang sedang terjun mendapatkan efek dari sinar matahari yang akan
terbenam. Namun fenomena ini harus didukung dengan cuaca yang cerah,
keberadaan matahari yang tepat saat menyinari air, dan debit air yang
cukup banyak untuk bisa membuat Air terjun di Yosemite National Park
mirip dengan cairan lava yang sedang jatuh.
5. Tornado Api
Tornado
api yang merupakan fenomena yang langka dan jarang terjadi sekaligus
sangat mengerikan. Perpaduan antara angin tornado dan api yang
sedemikian panasnya, tornado api ini
mampu menggulung apa saja yang dilewatinya sekaligus membakarnya sampai
jadi abu. Diameter pada inti api nya berkisar antara 0,3 sampai 0,9
meter dengan tinggi mencapai 3 meter. bahkan pada kondisi tertentu yang
memungkinkan, keganasan tornado api ini bisa lebih dahsyat lagi, dengan
diameter 3,5 meter dan tinggi mencapai ratusan meter. Bisa dibayangkan
keganasanya pada inti apinya yang mencapai 1000 derajat Celcius
6. Sundog
sundog adalah sebuah fenomena atmosfer yang menciptakan titik terang cahaya di langit,sering pada cincin bercahaya atau halo di kedua sisi matahari.Sundogs mungkin muncul sebagai patch berwarna cahaya ke kiriatau kanan matahari 22 ° jauh dan pada jarak yang sama di atascakrawala saat matahari, dan dalam lingkaran cahaya es. Mereka dapat dilihat di mana saja di dunia selama musim apapun, tetapi mereka tidak selalu jelas atau terang. Sundogs yang terbaik dilihat dan yang paling mencolok ketika matahari rendah.
7. Pergeseran Sumbu Bumi
Akibat
gempa berkekuatan 9 skala richter (SR) di Jepang, sumbu bumi bergeser
sejauh 25 cm. Namun, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari pergeseran
tersebut meski ada percepatan rotasi bumi. karena
gempa disebabkan pergeseran lempeng. Lalu membuat distribusi massa bumi
berubah. Perubahan distribusi itu membuat sumbu rotasi bumi sedikit
bergeser," jelasnya. Menurut
Thomas, ada pergeseran titik kutub utara dan kutub selatan karena
perubahan sumbu tersebut. Namun angka 25 cm terlalu kecil untuk membuat
perubahan signifikan. "25
cm tidak terlalu signifikan jika dibandingkan dengan diameter bumi yang
1.200 km. Sangat kecil, oleh manusia tidak akan terasa, oleh peralatan
juga kurang sensitif, cuman nol koma sekian-sekian detik," paparnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar