Rabu, 03 April 2013

10 Anomali Cuaca Paling Ekstrem di Dunia


1. Tahun Tanpa Musim Panas (1816)


Pada tahun 1816, Gunung Tambora di Sumbawa, Indonesia, meletus dan melepaskan abu dan debu yang menyelimuti atmosfer hingga ke seluruh dunia. Sinar matahari pun menjadi terhalang sehingga Eropa Barat, Amerika Timur Laut dan Kanada masih mengalami musim dingin yang beku pada bulan Mei dan Juni yang seharusnya sudah memasuki musim yang hangat. Bahkan sampai pada bulan Juli dan Agustus pun danau-danau masih terlihat membeku. Sekitar 1800 orang tewas karena kedinginan dan kelaparan, karena tanaman tidak dapat tumbuh.
2. Salju Ajaib (1977)


Penduduk Homestead, Florida, benar-benar terperangah ketika mereka melihat salju yang jatuh di kota mereka pada tanggal 19 Januari 1977. Pasalnya, itu adalah salju pertama yang jatuh di kota tersebut, mengingat sebelumnya tidak pernah ada satu salju pun yang jatuh di sana. Penduduk kemudian menjadi khawatir karena banyak tanaman mati membeku kedinginan.

3. Musim Semi yang Hangat (2004)


Musim semi tahun 2004 adalah musim semi terhangat di Kanada. Bulan April pada tahun itu tercatat memecahkan rekor bulan April terpanas di berbagai tempat. Sebagai contoh, di Osoyoos suhu rata-rata mencapai 21,5 derajat Celsius (rata-rata suhu pada bulan April adalah 17,6 derajat Celsius). Sehingga saat itu pun menjadi musim semi terhangat sepanjang masa.

4. Musim Dingin Ekstrim yang Berlanjut ke Musim Panas Ekstrim (2008)


Pada Desember 2008, salju turun dengan lebat di jalan-jalan di Vancouver. Salju dapat mencapai setinggi lutut membuat orang sulit bepergian. Suhu terus tetap di bawah titik beku, dengan catatan terendah -15,2 derajat Celcius pada tanggal 20 Desember. Sementara pada Juli 2009, yang terjadi justru sebaliknya. Suhu di Vancouver melonjak di atas 30 derajat. Dengan catatan suhu tertinggi 34,4 derajat Celcius pada tanggal 30 Juli 2009.

5. Musim Dingin Ekstrim (1950)


Sepanjang Januari 1950, AS dan Kanada Barat membeku secara harfiah. Dimana Washington, Vancouver dan Kanada, hampir terus-menerus berada di bawah titik beku.

6. Kenaikan Suhu yang Drastis (1943)


Pada tanggal 22 Januari 1943, Spearfish, South Dakota, Amerika Serikat, mengalami sebuah lonjakan suhu dari -20 derajat Celsius menjadi +7 derajat Celcius dalam waktu hanya 2 menit saja.

7. Musim Panas yang Dingin (1992)


Pada tanggal 23 Agustus 1992 yang seharusnya panas, Calgary mengalami beberapa cuaca dingin yang tidak normal, dimana suhu hanya mencapai 5,3 derajat Celcius. Selain dingin, ada salju setebal 0,4 sentimeter. Sehingga orang-orang pada saat itu terpaksa mengenakan mantel dingin mereka pada musim panas.

8. Gelombang Panas Ontario (2010)


Di Ottawa, Ontario, ibu kota Kanada, suhu pada minggu pertama bulan April yang biasanya paling tinggi mencapai sekitar 7 derajat Celcius. Namun, pada tahun 2010, Ontario dikejutkan dengan gelombang panas yang datang dari selatan dan Ottawa mengalami dua hari panas berturut-turut. Suhu tercatat hingga 28,2 derajat Celcius pada tanggal 2 April dan 28,5 derajat Celcius pada tanggal 3 April.

9. Gelombang Panas Rusia (2010)


Pada musim panas 2010, Rusia mengalami panas yang tak tertahankan yang mencapai suhu setinggi hingga 40-an derajat di beberapa daerah. Diperkirakan lebih dari 15.000 orang lebih meninggal karena serangan panas dan kebakaran hutan. Periode cuaca panas ini terus berlanjut sampai bulan Juli dan Agustus.

10. Alberta Chinook (1992)


Provinsi Alberta, Kanada memiliki udara dan cuaca yang hangat, yang dikenal sebagai chinook, yang terjadi sekali setiap beberapa tahun. Seperti yang terjadi pada tanggal 27 Februari 1992, Alberta Selatan menjadi sangat hangat di bawah sinar matahari, hingga seperti musim panas, dengan suhu tertinggi mencapai 22,6 derajat Celcius. Sebagai perbandingan, suhu rata-rata untuk tanggal dan lokasi yang sama adalah 1,3 derajat Celcius.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar