Sesuai namanya, dibutuhkan waktu pengukusan selama delapan jam untuk membuat kue delapan jam ini. Jika prosesnya kurang dari 8 jam, maka tekstur kue tidak akan terasa kenyal serta mudah hancur. Jadi butuh kesabaran ekstra dalam membuat kue ini.
Kue 8 jam merupakan salah satu kue tradisional Indonesia dari kota Palembang, Sumatera Selatan. Kue 8 jam menjadi suguhan wajib lebaran Idul Fitri di Palembang, yang biasanya dimasak secara tradisional menggunakan kayu bakar pada malam Takbiran. Mungkin Anda juga tertarik untuk mencobanya sebagai suguhan lebaran Idul Fitri tahun ini.
Selain lebaran Idul Fitri, ternyata kue 8 jam ini juga cukup banyak disajikan pada perayaan Tahun Baru Imlek.
BAHAN :
20 butir telur ayam
750 gr gula pasir
4 sdm margarin, dicairkan
1 kaleng susu kental manis
CARA MEMBUAT :
1. Kocok telur dan gula pasir sampai tercampur rata dan setengah mengembang.
2. Tambahkan susu kental manis, margarin cair, aduk rata.
3. Setelah adonan tercampur rata, masukkan adonan ke dalam loyang segi empat berukuran 20 x 20 cm, kemudian tutup bagian atas loyang dengan kain/serbet/plastik tahan panas dan ikat sekeliling loyang dengan tali plastik, supaya adonan tidak tumpah keluar loyang dan untuk menjaga agar embun dalam dandang nantinya tidak jatuh ke dalam adonan.
4. Kukus dalam dandang selama + 8 jam. Untuk menjaga agar warna kue tidak berubah, tutup rapat dandang dan tambahkan air ke dalam dandang setiap 1 jam.
5. Setelah 8 jam, angkat dan dinginkan kue. Setelah dingin, keluarkan dari loyang dan siap disajikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar