Rabu, 09 Januari 2013

barbie and the diamond castle



Ketika Barbie dan Teresa sedang asyik menulis lagu sambil bermain gitar, mendadak Stacie masuk kedalam kamar sambil marah-marah ke sahabatnya Courtney. Melihat sikap sang adik, Barbie memutuskan untuk menceritakan kisah tentang dua sahabat bernama Liana dan Alexa.
Alkisah, Liana dan Alexa adalah dua teman akrab yang bekerja sebagai penjual bunga serta selalu berbagi dalam semua hal (termasuk kecintaan mereka dalam bernyanyi). Suatu hari, Liana menemukan dua intan berbentuk hati di pinggir sungai, dan menjadikannya sebuah kalung yang indah. Sudah tentu, kalung yang satu diberikan pada Alexa.
Keesokannya saat bangun, mereka mendapati kebun bunga yang telah dibangun dengan susah-payah hancur oleh terpaan badai. Satu-satunya yang bisa dilakukan untuk hidup adalah menjual bunga yang tersisa dengan seharga tiga koin, yang tidak mungkin bisa membuat Liana dan Alexa bertahan hidup hingga musim panen berikut.
Dalam perjalanan pulang, keduanya bertemu dengan seorang pengemis tua dan meski kondisi pas-pasan, Liana memberikan bekal makan siangnya pada sang nenek. Sebagai balasan atas kebaikan hati gadis itu, si pengemis memberikan sebuah cermin ajaib.
Saat cermin itu sedang dibersihkan, mendadak muncul wajah seorang peri bernama Melody di permukaan kacanya, yang mengisahkan tentang sebuah tempat bernama Diamond Castle dimana semua musik indah ada disana. Tempat itu sendiri awalnya dijaga oleh tiga orang peri namun seorang peri jahat Lydia mengubah segalanya.
Tidak ingin Diamond Castle jatuh ke tangan orang jahat, Phaedra dan Dori memberikan kunci kastil tersebut ke Melody sebelum keduanya diubah menjadi batu. Demi menjaga kunci Diamond Castle dari Lydia, Melody sengaja masuk kedalam cermin ajaib meski untuk itu ia tidak bisa keluar lagi untuk sementara waktu.
Satu-satunya harapan untuk bebas dan menyelamatkan Diamond Castle adalah Liana dan Alexa, yang dalam petualangan mereka bertemu dengan sejumlah mahluk unik dan (tentu saja) pada akhirnya harus berhadapan langsung dengan si peri jahat Lydia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar