Rabu, 09 Januari 2013

winnie the pooh


 Hm, film dibuka dengan Pooh yang bangun tidur dan mendapati bahwa semua madu di rumah pohonnya telah habis. Karena perutnya lapar, maka Pooh pergi keluar rumah untuk mencari madu atau meminjam madu dari tetangga sekaligus teman – temannya.
            Dalam perjalanan, Pooh mendapati Eeyore sedang kesusahan karena ekornya menghilang. Dengan bantuan Owl dan Christoper Robin, akhirnya diputuskanlah untuk membuat kontes “ ekor baru bagi Eeyore “ dengan hadiah sebuah pot penuh madu. Semua warga hutanpun tertarik untuk mengikuti kontes tersebut, terutama Pooh yang perutnya terus keroncongan.
            Berbagai inovasi dan carapun dilakukan para warga Hutan Hundred Acre untuk memberikan ekor terbaik bagi Eeyore. Sayangnya, hampir semuanya mengalami kegagalan. Saat masalah ekor Eeyore belum selesai, muncul lagi masalah baru dengan diculiknya Christopher Robin oleh makhluk mengerikan yang bernama Backson. Seluruh warga Hutan Hundred Acre bahu - membahu menyusun siasat untuk merebut kembali Christopher Robin dan juga menemukan ekor baru bagi Eeyore. Malangnya, perut Pooh masih bersenandung tanpa bisa dikontrol. “ Oh, dear
            Berdasarkan buku cerita karya A. A. Milne dengan judul yang sama. Film terbaru Disney ini berdasarkan tiga cerita yang ada dalam buku tersebut. Dua kisah berasal dari buku Winnie-the-Pooh: "In Which Eeyore Loses a Tail and Pooh Finds One," dan "In Which Piglet Meets a Heffalump." Sedangkan satunya berasal dari The House at Pooh Corner: "In Which Rabbit Has a Busy Day and We Learn What Christopher Robin Does in the Mornings."
            Sebenarnya, film ini akan mengambil lima kisah dari buku A. A. Milne, namun entah kenapa, hasil akhirnya hanya memasukkan tiga kisah saja. Bahkan, sebelumnya ada pernyataan yang mengatakan bahwa hubungan pertemanan Rabbit akan ditunjukkan di film ini, tapi dalam hasil finalnya, adegan tersebut tidak pernah ada.
            Winnie The Pooh merupakan sebuah film 2D terbaru Disney semenjak kesuksesan The Princess And The Frog. Rasanya menyenangkan sekali melihat sebuah karya klasik Disney ditampilkan lagi dengan format seharusnya, bukannya 3D (khas Disney). Sudah jarang banget menonton film 2D dengan cerita menghibur dan bagus sejak film – filmnya Studio Ghibli.
            Hanya dengan durasi satu jam lebih sedikit (juga diikuti dengan film Winnie The Pooh lainnya dengan durasi yang sekitar satu jam), filmnya sendiri terasa ringan dan menghibur serta penuh dengan makna. Bisa dipastikan bisa menghibur anak – anak yang menontonnya, juga bias menjadi suatu nostalgia bagi orang tua yang juga turut menontonnya. Tak mengherankan film ini mendapat banyak sekali pujian oleh para kritiukus di rottentomatoes.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar