Jumat, 15 November 2013

Cerpen - Alasan Terakhirku

Hari ini aku bermimpi, bermimpi bisa selamanya bersama kamu. Aku sangat berharap kau mencintaiku setulus hatimu sama seperti aku yang mencintaimu sepenuh hatiku. Tapi ternyata kau pergi, pergi dengan wanita jahanam itu. Kau pergi tanpa kata terakhir, tanpa kata putus dengan hubungan kita yang udah 2 tahun ini. Kau lebih memilih wanita itu dari pada aku yang tulus mencintaimu.
Kau tau gak setelah kepergianmu bagaimana kisah hidupku. Sekarang aku menjadi orang terburuk di dunia ini, mungkin aku bodoh terlalu mengharapkanmu. Aku yang selalu ceria kini menjadi sangat murung, tiada lagi senyum di bibirku ini. Kau yang dulu sangat memanjakanku, sangat mengasihiku. Kau tau gak waktu kau pertemukan aku dengan orangtuamu, aku benar-benar ngerasa kau itu serius sama aku. Cincin yang kau pakaikan di jari manisku ini masih ku simpan sampai sekarang. Kok tega sekali kau sama aku.
Sekarang aku masih sendiri, masih disini, masih yang dulu, masih mengharapkan kau hadir kembali kepadaku. Aku gak pernah mencoba mencari yang lain bahkan untuk diajak berkenalan oleh pria saja pun aku selalu menolak. Kau tau kenapa, ya karena aku masih menganggapmu dan aku berharap kau kembali. Semua keluargaku bertanya kenapa aku masih saja single, kau tau kenapa ya karena aku akan selalu menunggumu.
Kau tau gak selama satu bulan ada seorang pria baik yang mendekatiku namanya Kelvin. Waktu itu kami bertemu di sebuah Mall tapi bukan itu yang membuat dia menyukaiku tapi ternyata kami itu tetangga dan aku gak pernah menyadari itu. Dia sering banget muncul saat aku keluar berusaha dekati aku tapi apa aku selalu berusaha menjauh. Tapi dia itu gigih banget untuk selalu mendapatkan nomor hapeku. Tapi sempat beberapa saat kami mulai dekat saat suatu hari aku gak dapat-dapat angkot dan tiba-tiba dia muncul dan mengajakku sebenarnya aku tetap menolak tapi dia terus memaksa hingga akhirnya aku mau pulang bareng dia.
Aku mulai mencoba membuka hatiku dan memberikan nomor hapeku. Dia sering banget sms aku tapi aku sering banget gak balas sms dia, beda banget waktu dekat samamu setiap kau sms pasti aku cepat-cepat balas. Dia sering banget nelpon aku, tapi aku sering juga gak angkat telponnya dan kau ingat gak, waktu kita semakin dekat kau sering banget nelpon dan aku selalu mengangkat telponmu. Tapi dia memang orang yang sabar, dia tetap berusaha. Dan suatu hari lagi waktu aku hampir di jambret orang dia itu datang bagaikan malaikat yang menolongku dan mengantarku pulang juga.
Mulai dari hari itu aku semakin mencoba untuk membuka hatiku, setiap dia sms aku selalu balas dan setiap dia nelpon aku selalu mengangkatnya. Dia pernah ngajak aku keluar waktu malam minggu tiba tapi saat itu untuk berinteraksi langsung aku belum mampu hingga aku menolak tapi sering kali dia terus mengajak hingga aku mau saat itu dan kami pun pergi bermalam minggu. Tapi kami gak ngapa-ngapain kok dia cuma ngajak aku makan mie goreng dan ngeliat suasana malam.
Semakin dekat dan semakin dekat. Kami mulai sering jalan bareng dan aku lihat dia sangat berharap sama aku. Kau tau gak dia pernah mau ngajak aku bertemu orangtuanya tapi aku menolak beda banget waktu samamu, waktu samamu aku sangat bersemangat bertemu orangtuamu. Waktu aku menolak pun dia itu gak putus asa untuk mengambil hatiku. Dia sering banget ngirim bunga samaku, apalagi waktu aku ulang tahun dia itu orang pertama yang ngucapin “Selamat Ulang Tahun” dia juga mengirimkan kue tart ke rumahku karena dia tau pasti aku gak bakal mau kalau diajaknya keluar.
Hatinya seperti malaikat tapi entah kenapa, KAU KAU gak pernah bisa digantikan oleh siapapun di hatiku, pernah waktu itu aku baca satu novel dan sempat membaca kalimat “Ngapain sih mengharapkan orang yang perduli samamu, ngapain sih sok-sok gak tau ada yang suka samamu” dan aku merasa kalimat itu menyindir hidupku. Aku jadi malu oleh kalimat itu hingga aku mulai bersikap manis samanya dan pada suatu malam minggu dia mengajakku keluar dan aku mau. Kau tau gak pada malam itu dia buat suatu acara yang spesial banget dan dia itu menyatakan perasaannya kalau dia itu suka samaku tapi KAU tau gak aku menolaknya dan meninggalkan tempat itu pada saat itu juga.
KAU tau gak alasanku menolak dia yaitu karena kau, karena sebelum malam dia menjemputku itu tanpa sengaja aku menjatuhkan cincin pemberianmu dan aku teringat kembali akan dirimu. Aku berharap kau akan memakaikan cincin itu kembali ke jari manisku suatu saat nanti.
Itu alasan terkuatku dan terakhirku menolak pria itu dan tetap setia menunggu. Sejak malam itu dia benar-benar hilang dari hidupku dan aku juga tidak pernah lagi melihatnya. Tapi sampai aku menuliskan cerpen ini kau belum juga datang. Apa mungkin hanya aku manusia bodoh yang mau terus bertahan menunggu kesemuanmu.
Cerpen Karangan: Ribka Sepatia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar