Awal januari 2013 adalah awal kebangkitan ku dari keterpurukan di tahun sebelumnya “move on” yah inilah awal yang baru dan detik-detik menjelang ujian nasional. Emmh aku butuh semangat untuk melalui semua ini. Hingga suatu saat datanglah seseorang masa laluku kita sudah 2 tahun tak bertemu ya dia adalah mantan aku namanya faisal. Dulu kita pisah karena dia masih kekanakan ya wajar lah aku duduk di bangku sma dia di smp masi cinta monyet. Brondong-brondong itulah lontaran yang muncul dari teman-teman ku. Dan awal januari itu pula aku memulai denganya aku duduk di bangku kelas 3 sma dan faisal baru duduk di bangku kelas 1 smk. Haduh kalau begini bukan move on namanya tapi clbk alias cinta lama belum kelar hihihi…
Setelah sekian lama ga bertemu aku harap dia berubah, yah benar dia kedewasaanya mulai muncul. Sejak pertemuan itu kita sering komunikasi, canda tawa, berangkat bareng karena sekolah kita satu jalur jalanya. Lama kelamaan aku nyaman dengan dia aku selalu semangat apalagi aku kan mau un. Dan akhirnya kita balikan senang nya aku. Tak peduli orang lain mau berkata apa mau bilang “masa sama brondong sih beda jauh” itu kata orang-orang tapi aku ga peduli aku selalu bahagia denganya lebih-lebih kepribadianya aku suka banget apalagi dia rendah hati semakin membuat aku selalu merindu. Dia yang selalu apa adanya yang konyol, lucu pelupa juga campur aduk deh.
Memasuki bulan febuari haduh jadwal ujian praktek dan tulis akan segera di mulai selalu ku hadapi dengan semangat dia selalu ada buat aku terlebih di saat aku harus menghafal teks bahasa inggris yang sekian banyak. Dan nilai hafalanya pun cukup memuaskan. Karakter dia yang cuek membuat ku terus semangat. Kita gak setiap hari bisa sms ya dia harus membantu kerjaan orang tuanya. Bertemu saja jarang. Bisa berangkat bareng ke sekolah walaupun naik motor sendiri-sendiri aja itu dah lebih dari cukup. Saat malam ulang tahunya aku ingin ucapin tepat jam 00.00 taku tapi sayang aku malah ketiduran jadi ucapin jam 00.22. Ku hanya kirim ucapan sederhana aku binggung mau ngomong apa intinya hbd aja gak usah berbelit-belit, eh tak tau dia langsung bales dengan senang dan dia belum tidur kalau belum ada ucapan dari aku. Keesokan harinya kita berangkat bersama lagi betapa bahaginya aku melihat dia tersenyum sambil memandangku berulang kali. Keesokan harinya pula ku ingin berangkat bersama lagi denganya dan memberikan kado itu. Aku berikan dia jawab “orang gak di kado aja aku dah seneng dengar ucapan darimu”. Aku hanya bisa diam dan termenung.
Hari berganti hari bulan berganti bulan akhirnya aku melaksanakan ujian aku berkata pada faisal jangan memnghubungi aku selama ujian. Ternyata janji yang ku buat malah membunuh ku aku justru gelisah tanpa dia, hingga 2 hari dia gak menhubungiku pada hari sabtu dan minggu. Bukan kah bila benar-benar sayang itu satu hari saja orang yang di sayang gak ada kabar saja sudah gelisah. Dan benar-benar dia gak peduli dengan yang ku katakan hari senin dia menghubungiku senangnya aku aku jadi semangat mengerjakan dengan tenang walau dia hanya mengucapkan selamat pagi untuk ku. Hari kedua ujian aku ingin mengetes dia dengan nomor lain ternyata dia menanggapi nomor itu betapa kecewa nya aku inikah yang kau lakukan jika aku pergi sejenak?, tiba-tiba hp ku bergetar ternyata pesan dari faisal. Hmmm kesal rasanya baru aku tes ku mengaku dengan nama samaran cewek lain di tanggapin. Ah sudalah besok aku mau ujian mending anggap aja gak ada masalah dan aku memnyembunyikan diam-diam kalau aku pernah mengetes dia. Akhirnya libur ujian telah usai dan aku pergi bermain dengan faisal. Betapa senang, gembira yah selama ku belum menempuh ujian kita ga pernah pergi main seperti ini.
Kita saling berbincang-bincang dan mulai menatap masa depan haduh lihat cita-cita nya dia pusing 7 keliling aku, pengen tni, pelayaran, padahal lari mmuter lapangan 1x aja udah kecapekan gimana kalau pendidikan coba. Yang jelas apa pun cita-citanya aku selalu support dia. Terasa singkat baru sekejap cerita dengannya kita harus bergegas pulang membantu pekerjaan orang tuanya. Saat itu aku mulai bimbang aku ingin sekali faisal akrab denagan keluarga ku tapi gimana disinalah timbul gejolak keraguan-raguan mulai muncul buat apa aku menunggu dia 2 tahun selesai sekolah tapi entar dianya main-main. Liburan un aku pergi ke banjar dan di benak ku selalu muncul bayangan faisal. Hingga suatu hari aku berkenalan dengan seseorang namanya iwan dia kuliah di uny aku semakin bimbang dan hubungan ku dengan faisal semakin kacau dan renggang apa yang harus ku lakukan? Aku sempat juga pdkt dengan iwan dan aku curhat ke dia tentang faisal yang hubungan ku tengah renggang. Entah fikiran apa yang merasuk dalam fikiranku hingga ku semakin pudar lalui hari-hari ku denagan faisal. Memang sih aku kepengen lanjutin di uny setidaknya aku bisa tanya-tanya tentang universitas itu sama iwan. Dia yang dewasa asyik emmh oke juga sih.
Sepulang aku dari banjar entah kenapa fikiran ku begitu kacau. Ku kirim pesan singkat pada faisal aku minta “break’” tapi apa faisal menjawab di kira aku memutuskanya
Dia berkata “dari awal aku sudah menduga kamu gak bisa menerima aku apa adanya aku gak selalu ada waktu buat nemenin kamu, sms kamu aja jarang, gak bisa bahagiain kamu, terserah kamu mau bicara apa aja yang terpenting satu hal aku benar-benar sayang padamu dan aku tulus mencintai mu, semoga kamu dapat yang lebih baik dari aku yang bisa bahagiakan kamu makasih buat semuanya”.
Seketika itu aku langsung menangis mengapa semua jadi seperti ini sebenarnya aku sangat sayang padanya bukan perpisahan yang aku inginkan tapi semua terlanjur karena ku tak bisa menahan amarah ku dan mengeluarkan kata-kata kalau dia hanya main-main dengan ku dan semua unek-unek yang ada di benak ku tentang dia.
Dia berkata “aku ga pernah main-main dengan mu aku tu tulus sama kamu”.
Jantungku berdetak kencang menangis ta henti. Aku hanya butuh waktu sebentar bukan perpisahan yang aku inginkan. Tapi semua terlanjur seketika itu faisal menghilang dan gak pernah menghubungi aku. Suatu hari 3 hari setelah putus denganya aku bertemu dia di jalan sepulang dia sekolah dia gak berani menatap ku dia hanya merunduk aku menjadi merasa bersalah. Di jalan ku hanya teringat wajahnya yang begitu sedih saat berjumpa di jalan di tambah saat aku shooping eh lagu yang di putar di toko itu malah someone like you aku sangat terpukul dan menyesal atas ucapan ku yang telah lalu inikah pelajaran buat ku menyia-nyiakan orang yang tulus. Sejak kita berpisah faisal tak pernah menghubungiku pikirku mungkin dia sudah melupakan ku. Buat apa sih mikirin dia mulu toh dia hanya cuek sahut temanku saat ku menceritakan yang telah ku alami. Aku mencoba move on lagian bentar lagi aku kan mau mencari ptn. Dan aku mencoba move on dengan iwan terasa cepat dan akhirnya kita jadian mungkin dengan ini aku bisa melupakan faisal. Jadian dengan iwan berbanding terbalik semua ini hanya semakin menyiksa ku ya memang aku gak bisa sayang sama dia perasaan itu hanya sekedar suka. Saat aku jalan denganya yang ku rasa aku ini berjalan dengan siapa seperti orang lain yang tak ku kenal. Hari berganti hari semakin menyiksa ku lebih dalam hingga aku memutuskan untuk kita berpisah. Aku mencoba move on dengan yang lain lagi tapi percuma faisal selalu datang dalam mimpiku saat aku hampir melupakanya. Aku memutuskan aku harus lupakan faisal dia cuek juga gak pernah hubungin mendingan aku fokus cari sekolah dulu orang tua ku mengiginkan aku sekolah di negeri dan aku harus di terima di negeri. Saat aku belajar eh temanya faisal sms dia adalah zaki. Zaki sudah tahu kalau aku dan faisal sudah putus dan zaki justru menyuruh… “mba balikan aja sama faisal mba. Sahut zaki.” mudah banget zaki bilang gitu heran aku? Bukan kah dia dah punya yang lain mungkin pikirku. Zaki justru menjawab “hahaha mba belum ya dia belum punya aku ini kan teman sekelas nya jadi tahu. Sejak berpisah dengan mu sampai saat ini dia juga belum punya kekasih”.
Aku langsung kaget ku pikir dia sudah ada yang lain kita putus juga sudah 1 bulan. Aku gak menyangka ternyata dia belum mencari paenggantiku. Kadang kala setiap malam ku selalu memimpikan dia dan akhirnya ku beranikan diri tapi aku pesimis dulu kan aku pernah ngajak dia balikan tapi malah zaki di bawa-bawa dan malah bilang kayaknya zaki itu lebih bisa ngerti in kamu dari pada aku. Haduh aku semakin terpuruk kenapa aku jadi ngejar-ngejar dia muluk kaya gak ada yang lain aja. Tapi aku mencoba move on juga susah banget mungkin ini karma buat aku. Sabar sabar sabar… Aku mencoba lupakan faisal dengan kesibukan ku tapi apa terulang lagi setiap aku sudah benar-benar lupa selalu dan selalu dia muncul dalam mimpipku. Hingga suatu saat ku tak bisa menahan dan aku menceritakan pada faisal selagi dia masih bisa di hubungin. Dia tersenyum lebar mendengar aku cerita bahwa ku memimpikanya saat itu pula dia berkata kangen padaku. Ternyata dia juga masih perhatian senangnya tapi entah mengapa dulu aku ajak balikan dia gak mau? Entahlah mungkin di luar sana dia telah temukan yang lain aku ikut senang malahan. Cukup dengan menceritakan yang ku alami di mimpi itu walau hanya bunga tidur sudah membuatku senang dan lega. Yang ada di benak ku saat ini aku ingin sukses. Masa lalu adalah sejarah masa kini adalah anugrah masa depan adalah misteri.
Tak apa saat ini aku dan faisal hanya berteman biasa. Jodoh dah ada yang nentuin kok hehehe. Satu hal yang selalu ku ingat dia adalah inspirasi bagiku.
Cerpen Karangan: Herlina Susanti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar