Aku memppunyai sahabat yang sering di panggil dita. Dia adalah sahabat terbaik ku walau sering berdebat. Di suatu waktu aku menyukai seorang cowok yang bernama rian. Dia adalah siswa yang terpintar dan sekelas dengan kami berdua, aku bilang pada dita kalau aku menyukai rian. hari demi hari aku sering memperhatikannya tapi ada perasaan yang menganjal di pikiranku saat aku bilang ke dita bahwa “Aku menyukai rian” aku lihat raut wajah yang tidak setuju itu.
Keesokan hari nya aku dan dita pergi ke sebuah tokoh buku dan sesampainya di sana aku dan dita bertemu dengan rian, betapa senang nya itu tapi sepertinya dita menyukai nya juga dan sesampai di rumah dita main ke rumah ku aku penasaran dengan perasaan dia ke rian lalu aku bertanya “dit jujur ya sama aku kamu suka ya sama rian?” tanya ku.
“en…gak, enggak kok” jawab dita
“kamu bohong dit sama aku pasti kamu menyukai nya” tanya ku lagi
“sebenarnya sebelum kamu menyukai dia aku sudah lebih dulu menyukai nya tapi setelah aku mendengar kamu berkata *Aku menyukai rian dit* aku mulai sadar rin kalau perasaan aku ke rian itu hanya lah mimpi dit” aku berpikir setelah percakapan kami tadi mengapa orang yang aku sukai sahabat ku juga menyukainya berat nya itu, menerima perkataan itu semua.
“en…gak, enggak kok” jawab dita
“kamu bohong dit sama aku pasti kamu menyukai nya” tanya ku lagi
“sebenarnya sebelum kamu menyukai dia aku sudah lebih dulu menyukai nya tapi setelah aku mendengar kamu berkata *Aku menyukai rian dit* aku mulai sadar rin kalau perasaan aku ke rian itu hanya lah mimpi dit” aku berpikir setelah percakapan kami tadi mengapa orang yang aku sukai sahabat ku juga menyukainya berat nya itu, menerima perkataan itu semua.
Hari pun terus berjalan akibat perbincangan itu persahabatan kami mulai renggang. Jam 09:30 waktu nya kami istirahat rian pun menhampiriku ternyata dia menanyakan dita “rin dita mana ngak sama kamu ya?” tanya nya
“ngak emang kenapa yan?” jawab ku.
“tolong ya rin sampaikan ke dita aku mau ketemuan di danau” jawabnya lagi
“iya yan” jawabku
“ngak emang kenapa yan?” jawab ku.
“tolong ya rin sampaikan ke dita aku mau ketemuan di danau” jawabnya lagi
“iya yan” jawabku
Setelah jam istirahat aku berpikir Tuhan betapa sakit nya dengar perkataan orang yang aku cintai itu.
Setelah kami berbicara lalu aku menemui dita bahwa rian ingin kamu pergi ke danau, akhirnya aku pergi ke kelas, aku hanya bilang itu saja.
Setelah kami berbicara lalu aku menemui dita bahwa rian ingin kamu pergi ke danau, akhirnya aku pergi ke kelas, aku hanya bilang itu saja.
Bel pulang sekolah pun berbunyi dita bersiap-siap untuk pergi ke danau, aku pun berniat untuk mengikuti nya sesampai dia di sana rian telah menunggu nya lalu rian bilang bahwa dia menyukai dita rasa nya hatiku hancur saat mendengar itu semua, orang yang aku sukai malah menyukai sahabatku sendiri, air mata yang keluar dari mataku tak henti mengalir, aku yang melihat dari kejahuan. Dita menjawab iya untuk perasaanya rian dan mereka resmi jadian di depan mata ku sendiri. Aku tak percaya akan kata-kata yang aku dengar barusan, aku langsung pulang saat mendengar itu tangisanku tak henti, bagaimana sahabatku dapat menerima orang yang aku cintai.
Hubungan mereka sudah berjalan satu minggu aku masih belum dapat move on dari rian, sakit hatiku masih membekas dengan sahabat baik ku, dan hubungan ku dan dita tidak seperti dulu kami sudah tidak pernah berbicara lagi semenjak dita pacaran dengan rian.
Tuhan kapan aku dapat menerima semua kejadian yang tak pernah aku ingginkan dan hati yang sakit karena rian dan dita, semoga aku dapat melupakan sakit hati ku dan dapat menerima semua nya. Aku tau satu kata atau pun perhatian rian sedikit itu sangat berarti bagiku yang tak pernah mendapatkanya. Kenapa cinta tidak pernah memihakku. Aku sudah sedikit melupakan dia, tapi kenapa kalian mengigatkan ku ke dia. Aku ingin seperti bintang yang selalu indah untuk orang-orang yang disayangi nya. Kapan aku bisa seperti bintang saat orang yang aku sayangi menyayangiku. mungkin ini saat nya aku untuk pasrah atas semua ini. ingin sekali hidup seperti angin yang berhembus di malam hari begitu bersih dan pasrah nya membawa semua perasaan mereka. Air mata ku terus mengalir jika ingat tentang mereka yang begitu sakit nya. Aku ingin seperti air yang selalu mengalir tanpa harus memikirkan masalah mereka. kenapa perasaan yang dulu hilang sekarang datang lagi walau kami tidak sekelas.
Cerpen Karangan: Yuniarti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar