Namaku dewi, aku duduk di kelas 1 SMK disalah satu kota Cirebon.
Awal cerita…
Hari ini hari minggu, waktunya aku untuk bermalas-malasan. Tiba-tiba saja handphone ku berdering, kulihat hani memanggil (hani itu teman sekelasku sekaligus sahabatku dari kecil). Aku segera menekan tombol terima.
“hallo.. ada apa han? Hari minggu gini tumben telepon?”. tanyaku.
“hallo dew.. maaf ya ganggu. Kamu mau gak temenin aku ke mall sekarang?”. jawab hani di seberang sana.
“memang kamu mau ngpain?”. tanyaku lagi heran.
“ada aja, sekarang aku jemput kamu ya.. kamu dandan yang cantik. Bye”. tanpa permisi hani langsung saja menutup telepon.
Aku sedikit dongkol karena ulahnya, dengan sedikit malas aku dandan sesuai permintaan sahabatku ini.
Awal cerita…
Hari ini hari minggu, waktunya aku untuk bermalas-malasan. Tiba-tiba saja handphone ku berdering, kulihat hani memanggil (hani itu teman sekelasku sekaligus sahabatku dari kecil). Aku segera menekan tombol terima.
“hallo.. ada apa han? Hari minggu gini tumben telepon?”. tanyaku.
“hallo dew.. maaf ya ganggu. Kamu mau gak temenin aku ke mall sekarang?”. jawab hani di seberang sana.
“memang kamu mau ngpain?”. tanyaku lagi heran.
“ada aja, sekarang aku jemput kamu ya.. kamu dandan yang cantik. Bye”. tanpa permisi hani langsung saja menutup telepon.
Aku sedikit dongkol karena ulahnya, dengan sedikit malas aku dandan sesuai permintaan sahabatku ini.
Selang beberapa menit hani sudah berada di depan rumahku. Aku pun segera menghampirinya.
“udah siap dew?”. tanyanya
“udah”. jawabku singkat.
“ya udah yuk jalan”. Hani menarik tanganku, aku pun hanya pasrah saja melihat tingkah aneh sahabatku itu.
“udah siap dew?”. tanyanya
“udah”. jawabku singkat.
“ya udah yuk jalan”. Hani menarik tanganku, aku pun hanya pasrah saja melihat tingkah aneh sahabatku itu.
Sesampainya di mall hani mengajakku menuju gramedia salah satu tempat favoritku karena aku senang membaca. Tepatnya membaca novel percintaan, disitulah aku mulai senang dan tidak BT lagi.
“hmmm kirain mau ngapain, ternyata kamu ngajakin aku kesini toh. Kalau kesini aku juga mau han. Memang kamu mau beli novel? majalah? Artikel? atau apaan?”. Tanyaku panjang lebar tanpa ada koma sedikit pun.
“duh cerewet, kamu tunggu disini sebentar aja aku lagi nyari orang nih”. ucap hani yang tampaknya bingung mencari-cari seseorang di antara kerumunan orang.
Dan aku tidak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk membaca novel gratis disini.
“hmmm kirain mau ngapain, ternyata kamu ngajakin aku kesini toh. Kalau kesini aku juga mau han. Memang kamu mau beli novel? majalah? Artikel? atau apaan?”. Tanyaku panjang lebar tanpa ada koma sedikit pun.
“duh cerewet, kamu tunggu disini sebentar aja aku lagi nyari orang nih”. ucap hani yang tampaknya bingung mencari-cari seseorang di antara kerumunan orang.
Dan aku tidak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk membaca novel gratis disini.
Sedang asik-asiknya aku membaca novel favoritku, tiba-tiba ada seorang cowok mendekatiku. Jelas saja aku merasa terganggu.
“hai..”. sapa cowok yang sama sekali aku tidak mengenalinya.
“hai.. ada apa ya? kamu siapa? aku gak kenal sama kamu”. ucapku sambil terus membaca novel yang aku baca.
“kamu dewi kan?”. tanyanya.
“iya.. kamu tau dari mana namaku?”. ucapku lagi tanpa melihat sedikitpun wajahnya, karena aku tidak peduli.
“kenalin, namaku panji. kamu temannya hani kan?”. tanyanya
Mendengar nama hani, sontak saja aku teringat dengan sahabatku itu. “dia pasti mencariku, astaga aku sampai lupa karena asiknya membaca novel”. gumamku dalam hati.
“kamu tau gak hani dimana? Aku lupa kalau tadi bareng dia kesini. Dia suruh aku buat tunggu sebentar karena dia sedang mencari seseorang, tapi aku begitu saja beranjak tanpa memperdulikan perkataannya”. Wajahku sontak berubah menjadi panik.
Panji hanya tersenyum mendengar perkataanku. Entah aku tak mengerti apa maksudnya.
“kok senyum-senyum sih? aku kan tanya sama kamu, jawab dong..”. ucapku sedikit kesal.
“kamu gak perlu panik gitu, hani sudah pulang dari tadi. Dia bawa kamu kesini karena aku yang suruh. Aku sudah lama memperhatikan kamu tiap kali kamu ke rumah hani karena rumahku dan hani berdekatan”. ucapnya dengan tersenyum-senyum.
Aku sedikit kesal dengan hani karena seenaknya saja dia mempertemukan aku dengan cowok yang aku gak kenal sama sekali. “awas saja kamu han”. gumamku dalam hati.
“kok diem?”. dia melanjutkan pembicaraannya.
“hmmm gak apa-apa kok”.
Itulah awal pertemuan aku dengan panji.
“hai..”. sapa cowok yang sama sekali aku tidak mengenalinya.
“hai.. ada apa ya? kamu siapa? aku gak kenal sama kamu”. ucapku sambil terus membaca novel yang aku baca.
“kamu dewi kan?”. tanyanya.
“iya.. kamu tau dari mana namaku?”. ucapku lagi tanpa melihat sedikitpun wajahnya, karena aku tidak peduli.
“kenalin, namaku panji. kamu temannya hani kan?”. tanyanya
Mendengar nama hani, sontak saja aku teringat dengan sahabatku itu. “dia pasti mencariku, astaga aku sampai lupa karena asiknya membaca novel”. gumamku dalam hati.
“kamu tau gak hani dimana? Aku lupa kalau tadi bareng dia kesini. Dia suruh aku buat tunggu sebentar karena dia sedang mencari seseorang, tapi aku begitu saja beranjak tanpa memperdulikan perkataannya”. Wajahku sontak berubah menjadi panik.
Panji hanya tersenyum mendengar perkataanku. Entah aku tak mengerti apa maksudnya.
“kok senyum-senyum sih? aku kan tanya sama kamu, jawab dong..”. ucapku sedikit kesal.
“kamu gak perlu panik gitu, hani sudah pulang dari tadi. Dia bawa kamu kesini karena aku yang suruh. Aku sudah lama memperhatikan kamu tiap kali kamu ke rumah hani karena rumahku dan hani berdekatan”. ucapnya dengan tersenyum-senyum.
Aku sedikit kesal dengan hani karena seenaknya saja dia mempertemukan aku dengan cowok yang aku gak kenal sama sekali. “awas saja kamu han”. gumamku dalam hati.
“kok diem?”. dia melanjutkan pembicaraannya.
“hmmm gak apa-apa kok”.
Itulah awal pertemuan aku dengan panji.
Pagi harinya aku segera menemui hani di sekolah.
Kulihat hani sudah berada di kelas, aku langsung mendekatinya.
“heh..”. ku mengawali pembicaraan dengan nada yang sedikit kesal.
“apa? Gimana kemarin?”. jawab dia dengan santainya.
“kamu itu han kurang kerjaan banget sih! Kenapa kamu gak bilang dari awal kalau kamu itu mau ketemuin aku sama teman kamu?”. tanyaku sedikit dongkol.
“sorry sorry, abis kalau gak gitu caranya kamu gak bakal mau dew”.
“hmmm”.
“ko hmmm? gimana?”. tanyanya penasaran.
“ya gak gimana-gimana”. jawabku singkat.
“panji itu sudah lama memperhatikan kamu, dia tiap hari ke rumahku untuk mencari tau tentang kamu dew”. dia bercerita panjang lebar dan aku hanya diam membisu tanpa sedikit berkomentar.
“malah diem jeh.. jadi kamu mau gak dekat dengan dia?”. tanya nya lagi.
“gak tau aku malas kenal-kenalan kaya gitu..”. jawabku
“dicoba apa salahnya sih dew, lagipula dia orangnya baik kok”. hani mencoba meyakinkan ku.
“lihat ntar aja deh”. jawabku dengan sedikit malas, karena aku masih sedikit dongkol dengan ulahnya kemaren.
Kulihat hani sudah berada di kelas, aku langsung mendekatinya.
“heh..”. ku mengawali pembicaraan dengan nada yang sedikit kesal.
“apa? Gimana kemarin?”. jawab dia dengan santainya.
“kamu itu han kurang kerjaan banget sih! Kenapa kamu gak bilang dari awal kalau kamu itu mau ketemuin aku sama teman kamu?”. tanyaku sedikit dongkol.
“sorry sorry, abis kalau gak gitu caranya kamu gak bakal mau dew”.
“hmmm”.
“ko hmmm? gimana?”. tanyanya penasaran.
“ya gak gimana-gimana”. jawabku singkat.
“panji itu sudah lama memperhatikan kamu, dia tiap hari ke rumahku untuk mencari tau tentang kamu dew”. dia bercerita panjang lebar dan aku hanya diam membisu tanpa sedikit berkomentar.
“malah diem jeh.. jadi kamu mau gak dekat dengan dia?”. tanya nya lagi.
“gak tau aku malas kenal-kenalan kaya gitu..”. jawabku
“dicoba apa salahnya sih dew, lagipula dia orangnya baik kok”. hani mencoba meyakinkan ku.
“lihat ntar aja deh”. jawabku dengan sedikit malas, karena aku masih sedikit dongkol dengan ulahnya kemaren.
Teeeeet teeeeet
Bel pulang berbunyi, semua siswa-siswi berhamburan keluar kelas tak ketinggalan aku dan hani.
“dew, ke rumahku yu aku gak ada teman nih di rumah, orang rumah lagi ke bandung nengok nenekku sakit. Plies..”. hani memohon.
“iya”. jawabku singkat.
Kami berdua pun bergegas menuju rumah hani.
Bel pulang berbunyi, semua siswa-siswi berhamburan keluar kelas tak ketinggalan aku dan hani.
“dew, ke rumahku yu aku gak ada teman nih di rumah, orang rumah lagi ke bandung nengok nenekku sakit. Plies..”. hani memohon.
“iya”. jawabku singkat.
Kami berdua pun bergegas menuju rumah hani.
Sesampainya di rumah hani kulihat ada seorang cowok yang tak asing lagi, nampaknya aku pernah melihat sosoknya tapi entahlah dimana aku lupa.
“kok melamun? ayo masuk”. hani membuyarkan lamunanku.
“hai dew, akhirnya kita bisa ketemu lagi..”. sapa cowok yang sampai sekarang pun aku belum sadar siapa dia sebenarnya.
“hai juga.. sepertinya aku pernah melihat kamu. Tapi dimana yaaaa aku lupa”. aku mencoba mengingat-ingat.
“aku panji.. masa kamu lupa sih baru aja kemaren kita ketemu di gramedia”. panji mengingatkan.
“ooo iya iya aku baru ingat”.
“ntar besok pulang sekolah ke gramedia yu”. ajak panji
Dalam hatiku, aku senang dia mengajakku ke gramedia karena itu memang tempat favoritku. Tapi, aku belum mengenal dia sebenarnya.
“gimana?”. tanyanya.
“ya udah deh aku mau, tapi ajak hani juga ya..”. pintaku padanya.
“sorry dew besok aku gak bisa.. aku disuruh ke rumah tanteku. Kamu bedua aja gih.” jawab hani yang rupa-rupanya sengaja agar aku dan panji menjadi dekat.
“iya udah deh”. akhirnya aku mengiyakannya.
“ya udah ntar pulang sekolah aku jemput ya dew”. sambung panji.
“iya..”. jawabku.
“kok melamun? ayo masuk”. hani membuyarkan lamunanku.
“hai dew, akhirnya kita bisa ketemu lagi..”. sapa cowok yang sampai sekarang pun aku belum sadar siapa dia sebenarnya.
“hai juga.. sepertinya aku pernah melihat kamu. Tapi dimana yaaaa aku lupa”. aku mencoba mengingat-ingat.
“aku panji.. masa kamu lupa sih baru aja kemaren kita ketemu di gramedia”. panji mengingatkan.
“ooo iya iya aku baru ingat”.
“ntar besok pulang sekolah ke gramedia yu”. ajak panji
Dalam hatiku, aku senang dia mengajakku ke gramedia karena itu memang tempat favoritku. Tapi, aku belum mengenal dia sebenarnya.
“gimana?”. tanyanya.
“ya udah deh aku mau, tapi ajak hani juga ya..”. pintaku padanya.
“sorry dew besok aku gak bisa.. aku disuruh ke rumah tanteku. Kamu bedua aja gih.” jawab hani yang rupa-rupanya sengaja agar aku dan panji menjadi dekat.
“iya udah deh”. akhirnya aku mengiyakannya.
“ya udah ntar pulang sekolah aku jemput ya dew”. sambung panji.
“iya..”. jawabku.
Malam harinya aku selalu teringat pada sosok panji. Aku teringat akan awal pertemuan kami. Pertemuan yang tidak pernah ku duga sebelumnya. Aku suka cowok yang gemar membaca karena aku sendiri gemar membaca. Aku harap panji cowok seperti apa yang aku inginkan.
Kulihat jam menunjukkan pukul 22:00 wib, aku segera beranjak untuk tidur karena tidak biasanya aku tidur larut malam seperti ini.
Kulihat jam menunjukkan pukul 22:00 wib, aku segera beranjak untuk tidur karena tidak biasanya aku tidur larut malam seperti ini.
Sinar matahari terik membangunkanku dari tidur. Aku segera bangun untuk mandi. Hari ini entah mengapa rasanya aku sangat semangat tuk menuju sekolah. Ya.. .mungkin karena hari ini aku akan diajak ke gramedia oleh seseorang.. atau justru aku sedang jatuh cinta pada seseorang yang mengajakku ke tempat itu… entahlah biar waktu yang menjawab semuanya.
Setibanya di sekolah aku langsung menemui hani yang sudah berada di kelas.
“pagi haniku sayang…”. sapaku dengan wajah berseri-seri.
“pagi juga… tumben banget kamu menyapaku seperti itu”. tanya hani bingung.
“emang gak boleh? gak tau nih hari ini rasanya aku mau menyapa kamu dengan lembut aja”. jawabku.
“hmmm coba aku tebak.. kamu lagi jatuh cinta ya?”. hani menyelidiki.
“mau tau ajaaa”. jawabku sedikit centil.
“pagi haniku sayang…”. sapaku dengan wajah berseri-seri.
“pagi juga… tumben banget kamu menyapaku seperti itu”. tanya hani bingung.
“emang gak boleh? gak tau nih hari ini rasanya aku mau menyapa kamu dengan lembut aja”. jawabku.
“hmmm coba aku tebak.. kamu lagi jatuh cinta ya?”. hani menyelidiki.
“mau tau ajaaa”. jawabku sedikit centil.
Teeeeet teeeeet
Bel pulang berbunyi…
“han aku duluan ya.. panji udah nunggu di depan nih”. ucapku pada hani yang masih membereskan buku.
“iya good luck ya”. jawabnya
“iya.. bye”.
“bye”.
Aku pun segera menemui panji di depan sekolah.
Bel pulang berbunyi…
“han aku duluan ya.. panji udah nunggu di depan nih”. ucapku pada hani yang masih membereskan buku.
“iya good luck ya”. jawabnya
“iya.. bye”.
“bye”.
Aku pun segera menemui panji di depan sekolah.
Kulihat panji sedang mencari-cari sosokku di kerumunan banyak orang.
“hai.. aku disini”. ku lambaikan tanganku agar panji melihatku.
“hai.. ayo cepat berangkat, aku mau nyari novel terbaru nih takut kehabisan”. ucapnya dengan nada terburu-buru.
“iya.. kamu suka novel juga?”. Ucapku girang karena akhirnya harapanku terwujud, ternyata dia juga gemar membaca.
“iya sayang…”. ucap panji.
Teg… jantungku berdebar mendengar perkataannya karena baru kali ini ada cowok yang manggil aku sayang. Dan entah mengapa aku senang mendengarnya.
Ya tuhan… baru aku merasakan seperti ini. Apakah aku memang sedang jatuh cinta pada sosok cowok yang sedang bersamaku ini?
“dewi.. udah sampai nih”. ucapan panji membuyarkan lamunanku.
“eeeh iya..”. jawabku sedikit gemetar.
“ayo ikut aku mencari novel”. ajak panji sambil menggandeng tanganku.
“iya..”. ucapku gugup.
“hai.. aku disini”. ku lambaikan tanganku agar panji melihatku.
“hai.. ayo cepat berangkat, aku mau nyari novel terbaru nih takut kehabisan”. ucapnya dengan nada terburu-buru.
“iya.. kamu suka novel juga?”. Ucapku girang karena akhirnya harapanku terwujud, ternyata dia juga gemar membaca.
“iya sayang…”. ucap panji.
Teg… jantungku berdebar mendengar perkataannya karena baru kali ini ada cowok yang manggil aku sayang. Dan entah mengapa aku senang mendengarnya.
Ya tuhan… baru aku merasakan seperti ini. Apakah aku memang sedang jatuh cinta pada sosok cowok yang sedang bersamaku ini?
“dewi.. udah sampai nih”. ucapan panji membuyarkan lamunanku.
“eeeh iya..”. jawabku sedikit gemetar.
“ayo ikut aku mencari novel”. ajak panji sambil menggandeng tanganku.
“iya..”. ucapku gugup.
Setelah beberapa menit mencari-cari, akhirmya dia menemukan novel yang dicarinya.
“alhamdulillah, ternyata masih ada novelnya”. ucapnya merasa senang.
Kulihat novel itu berjudul “CINTAKU BERAWAL DARI GRAMEDIA”.
“Lucu juga judulnya.. kubaca sekali lagi judulnya: “CINTAKU BERAWAL DARI GRAMEDIA”. Judul itu mengingatkanku akan kejadian waktu itu karena berawal dari gramedia lah aku bertemu dengannya”. Gumamku dalam hati.
Setelah membayarnya di kasir, dia mengajakku ke taman yang tidak jauh dari mall.
“dewi..”. ucapnya sambil memegang tanganku.
“iya kenapa?”. jawabku semakin gugup.
“dari awal aku melihatmu aku sudah jatuh hati padamu dewi.. kamu tau mengapa aku setengah mati mencari novel ini? (sambil menunjukkan novel yang baru dia beli)
Kamu ingat kan waktu kita bertemu di gramedia? Aku tidak sengaja melihat novel itu dan aku ingin membelinya karena judul itu pas banget seperti kisahku padamu. Tapi sayang saat itu aku lupa membawa dompet. Akhirnya baru bisa beli sekarang deh..”. ceritanya panjang lebar.
“terus?”. jawabku singkat.
“terus… novel ini buat kamu.. dan aku mau novel ini menjadi saksi kisah cinta kita. kamu mau kan?”. dia menyatakan perasaannya padaku.
Teg… perasaanku menjadi tak karuan mendengar kata-katanya.
“Dari dulu aku memang mengidamkan sosok cowok sepertinya, dan tak ada alasan lagi aku tuk menolaknya”. gumamku dalam hati.
“gimana wi?”. ucapnya lagi.
“aku mau”. jawabku cepat.
“makasih ya sayang.. aku sungguh bahagia mendengarnya”. ucapnya sambil memelukku.
“iya sama-sama sayang”.
“alhamdulillah, ternyata masih ada novelnya”. ucapnya merasa senang.
Kulihat novel itu berjudul “CINTAKU BERAWAL DARI GRAMEDIA”.
“Lucu juga judulnya.. kubaca sekali lagi judulnya: “CINTAKU BERAWAL DARI GRAMEDIA”. Judul itu mengingatkanku akan kejadian waktu itu karena berawal dari gramedia lah aku bertemu dengannya”. Gumamku dalam hati.
Setelah membayarnya di kasir, dia mengajakku ke taman yang tidak jauh dari mall.
“dewi..”. ucapnya sambil memegang tanganku.
“iya kenapa?”. jawabku semakin gugup.
“dari awal aku melihatmu aku sudah jatuh hati padamu dewi.. kamu tau mengapa aku setengah mati mencari novel ini? (sambil menunjukkan novel yang baru dia beli)
Kamu ingat kan waktu kita bertemu di gramedia? Aku tidak sengaja melihat novel itu dan aku ingin membelinya karena judul itu pas banget seperti kisahku padamu. Tapi sayang saat itu aku lupa membawa dompet. Akhirnya baru bisa beli sekarang deh..”. ceritanya panjang lebar.
“terus?”. jawabku singkat.
“terus… novel ini buat kamu.. dan aku mau novel ini menjadi saksi kisah cinta kita. kamu mau kan?”. dia menyatakan perasaannya padaku.
Teg… perasaanku menjadi tak karuan mendengar kata-katanya.
“Dari dulu aku memang mengidamkan sosok cowok sepertinya, dan tak ada alasan lagi aku tuk menolaknya”. gumamku dalam hati.
“gimana wi?”. ucapnya lagi.
“aku mau”. jawabku cepat.
“makasih ya sayang.. aku sungguh bahagia mendengarnya”. ucapnya sambil memelukku.
“iya sama-sama sayang”.
TO BE CONTINUE
Cerpen Karangan: Khariyah Nooraeni
Tidak ada komentar:
Posting Komentar