Jumat, 15 November 2013

Cerpen - Aku Bukan Dia

Niecha Ariestyani adalah siswi SMA yang sangat baik, dia selalu membantu temannya setiap saat. Dia juga anak yang baik menurut orang tuanya, setiap pagi dia selalu membantu orang tuanya di rumah. Sosok Niecha sangat terkesan baik di mata guru dan sahabat-sahabat terdekatnya.
Sudah 2 tahun ini Niecha merasa bahagia bersama seseorang yang di cintainya. Ariel Aryana adalah siswa yang terkenal di SMU Pramudina. Dia adalah kekasih Niecha sejak kelas IX lalu, betapa bahagia hati Niecha setiap bersamanya. Namun kesedihan selalu meinyelimuti hati Niecha di setiap ia mengingat keadaannya. Dokter telah memvonis Niecha, bahwa ia mengidap penyakit tumor hati. “Ariel, jika suatu saat aku pergi dari hidupmu, jangan sedih dan kecewa. Aku tak mau membuat kamu sedih atas kepergianku!” ucap Niecha saat ada di pelukan Ariel. “Jangan pernah tinggalin aku, aku tak akan sanggup hidup tanpa kamu! Sudahlah sayang, aku tak mau dengar kata-kata itu lagi, selamanya kita akan terus bersama!”. Cinta Ariel dan NIecha adalah cinta sejati, meski dalam keadaan apapun Ariel selalu menenangkan Niecha.
Cinta sejati tak akan pernah hilang, walau nyawa telah melayang. Niecha Ariestyani telah tiada, tumor hati telah merenggut kebahagiaannya. Ariel masih belum bisa menerima keadaan, terlalu banyak kenangan bersama Niecha, “Kenapa kamu harus tinggalin aku seperti ini cha, aku tak pernah menyangka kau akan pergi secepat ini. Aku sangat mencintai kamu, dan aku tak kan sanggup hidup tanpamu!”. Begitu berat rasanya Ariel merelakan kepergian Niecha, ia masih sangat mencintai Niecha dan baginya tak kan ada orang lain yang mampu menggantikan Niecha.
1 tahun kemudian…
Ariel masih mencintai Niecha seperti dulu, meski kini ia mulai mencari seseorang yang bisa mencintainya seperti Niecha. Telah lama dia mencari dan mencari seseorang yang baik, tapi ia belum menemukannya. Entah sampai kapan pencarian ini akan dia lakukan, dia selalu percaya akan ada seseorang yang bisa menggantikan sosok Niecha di hatinya. Ariel memang masih menyimpan sejuta cinta untuk Niecha, walaupun saat ini ia ingin mencari seseorang yang dapat menggantikan Niecha di hatinya.
Kelulusan sudah di umumkan, Ariel mendapat nilai terbaik di SMUnya. Dan ia mendapat beasiswa kuliah sampai S2. Setelah hari libur terlewati, kini saatnya adik-adik kelas IX masuk ke SMU. Ariel masih menjadi siswa terbaik di SMU Pramudina, mantan kakak kelas itu sering datang ke SMU Pramudina. Saat ini banyak siswa baru yang mengikuti Masa Orientasi Siswa (MOS) di SMU Pramudina. Tanpa sengaja, Ariel bertemu dengan siswi pindahan dari Yogya. Andhina putri, ia adalah anak seorang guru swasta di sebuah SMP. Awalnya Andhina ingin mengenal Ariel, tapi sifat Ariel sangat dingin dan cuek. “Sebenarnya dia siapa sih, kenapa setiap aku bertemu dengannya dan menatap matanya, aku selalu merasa dekat dengannya. Apa yang terjadi?”. gumam Andhina. Hatinya selalu ingin dekat dengan Ariel, entah hal apa yang menyebabkan ia merasakan semua itu. Begitu juga dengan Ariel, setiap ia melihat senyuman Andhina pasti ada sosok yang hadir menemani harinya. “Aku sangat merindukanmu Niecha!” desis Ariel lirih.
Hari demi hari telah terlewati, Andhina dan Ariel sudah saling mengenal satu sama lain. “Ya Allah, kenapa muncul sosok seperti Niecha, aku tak pernah tau semuanya akan seperti ini!” ucap Ariel dalam hati. “Ya Allah kenapa ada sosok Arjuna di dalam diri Ariel, kenapa semua harus seperti ini. Aku mencintai Ariel!”. Tak pernah ada yang mengira semua ini, Ariel dan Andhina saling mencintai. Sampai saat ini mereka selalu bahagia, dan sampai akhirnya mereka berjanji akan hidup bersama selamanya. “Jangan pernah tinggalkan aku, hidupku tak kan berarti tanpa kamu!” ucap Ariel. Saat itu Andhina tak bisa menjawab, karena ia tak yakin akan keputusan yang kan ia pilih. Orang tuanya memutuskan akan membawa Andhina kembali ke Yogya, tapi Andhina sangat berat meninggalkan Bandung dan semua kenangan disana. “Apa yang harus aku lakukan jika suatu saat nanti orang tuaku tiba-tiba membawaku kembali ke Yogya?”. “Tetaplah disini bersamaku, aku tak kan sanggup hidup tanpa kamu!”. Andhina terdiam di pelukan Ariel, keheningan menyelimuti keadaan mereka berdua. Tanpa sadar air mata menetes dari mata Andhina, dengan halus Ariel mengusap air mata Andhina.
Suatu hari, Ariel bermimpi tentang Andhina dan Niecha berada di satu tempat dan dalam keadaan bahagia. Dalam mimpinya, Andhina dan Niecha sangat akbrab dan kelihatannya mereka begitu dekat. Ariel menghampiri mereka, kemudian ia duduk di dekat Niecha dan entah mengapa tiba-tiba Niecha berpindah tempat. Ariel berada di antara Niecha dan Andhina, begitu banyak percakapan yang mereka bicarakan. Tapi setelah beberapa lama, tubuh Niecha bersatu dalam tubuh Andhina. Dan akhirnya Ariel terbangun dari mimpinya, “Apa maksud dari semua ini?” Tanya Ariel dalam hati. Esok harinya, Ariel menceritakan mimpinya kepada Andhina dan mereka saling bertanya apa arti dari mimpi itu. “Mimpi itu aneh sekali, baru pertama aku bermimpi seperti itu!”, “Mungkin mimpi itu datang karena kamu masih cinta sama dia, aku tahu kalau kamu tak kan pernah bisa melupakan dia sampai kapanpun juga!”. “Dia memang belahan jiwaku dan saat ini aku masih mencintai dia, tapi aku berharap kamu bisa menggeser posisinya di jiwaku. Aku mencintai kamu dengan sepenuh hatiku, aku tak pernah bilang kalau aku mencintai kamu setengah hatiku. Jangan ragukan cintaku!”. Suasana pun menjadi hening, tak ada yang mau berbicara.
Andhina dan Ariel selalu bersama, walau pun akhir-akhir ini mereka sering bertengkar karena cinta Ariel pada Niecha dan Andhina. Saat tiba waktunya Andhina kembali ke Yogya, Ariel begitu berat untuk melepas kepergian Andhina. “Jangan pergi, aku takut kehilangan kamu dan cintamu!” “Aku tak bisa tetap tinggal disini, karena aku harus ikut orang tuaku!”. “Tapi aku tak mau kehilangan untuk yang kedua kalinya, aku tak mau kehilangan kamu seperti aku kehilangan Niecha!”. “Tapi aku bukan Niecha, aku Andhina dan aku tak seperti dia!”. “Aku tau, tapi cintamu mampu menandingi cinta Niecha, dan tak akan ada cinta lain yang bisa menggantikanmu!”. “Relakan aku Ariel, aku akan tetap pergi dari Bandung. Tapi cintaku akan selalu ada untuk kamu, Selamat tinggal!”. Andhina pun pergi meninggalkan Ariel, dalam keadaan sendiri dan sedih. Cinta mereka telah terpisah jauh, tapi tak kan pernah hilang selamanya
Pesan: Cintai Aku Sepenuh Hatimu.
Cerpen Karangan: Ikke Nur Vita Sari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar