Rabu, 13 November 2013

Cerpen - Kenapa Harus Dia

Pagi itu sangat indah, sejuk dan juga cerah, membuat semua hati orang senang dan bahagia karenanya tapi bukan bagi hati Bella, pagi itu tak Indah baginya dan mungkin seperti pagi-pagi yang telah buruk karena baginya setiap hari itu adalah hari yang buruk baginya, saat dia bangun dari tidurnya seperti biasanya dia selalu bersiap untuk berangkat sekolah, saat dia menuju meja makan dia melihat sarapan sudah siap di tempatnya tapi tak ada seorang pun yang siap menyantap makanan itu kecuali dirinya, dia sangat sedih seperti pagi-pagi sebelumnya, papa dan mamanya selalu pergi sebelum dia bangun tanpa pamit dengannya, dia merasa hidup sendiri di dunia ini, semenjak kepergian kakaknya dia selalu sendiri selalu murung apalagi saat dia tahu bahwa cowok yang sangat di cintainya dan dia yakin bisa menggantikan kakaknya pergi meninggalkannya hanya gara-gara cewek lain.
Setelah sarapan itu dia berjalan dengan langkah yang malas menuju sekolah seperti biasa dia selalu memilih jalan kaki dari pada pakai mobil karena jarak sekolah dari rumahnya tak terlalu jauh dan dia pikir bisa di tempuh dengan jalan kaki, saat dia akan sampai di sekolahnya tiba-tiba ada suara yang mengagetkannya, “hai Bell ayo masuk” sapa Keyla sahabat yang selalu ada buat dia, ya mungkin hanya keyla yang dia punya sekarang mungkin hanya Keyla teman hidupnya saat ini, saat mendengar sapaan itu Bella langsung masuk ke mobil Keyla yang waktu itu kebetulan Keyla yang bawa mobilnya sendiri, “kenapa sih loe langit begitu cerah tak ada tanda-tanda akan mendung tapi kenapa wajah loe selalu mendung kenapa heh” Tanya Keyla seperti biasa kalau dia melihat wajah Bella murung selalu mengkait-kaitkan dengan cuaca hari itu, “nggak kenapa-napa kok Key”, “nggak kenapa-napa kok wajah loe murung kayak gitu udah deh Bell loe jangan mikirin dia lagi dia tu nggak pantas loe pikirin terus ntar dianya Ge-er lo mending mikirin gue aja kan gue lebih pantas loe pikirin”, mendengar kata-kata Keyla ahkirnya Bella bisa tersenyum, “keenakan loe kalau gue pikirin ntar loenya yang Ge-er kalau gua pikirin”, melihat sahabatnya bisa tersenyum lagi Keyla jadi senang, “nah gitu donk Bell senyum jangan murung aja, ceria gitu kan lebih cantik kalau murung terus dah jelek tambah jelek” ejek Keyla, “sialan loe Key”, lalu mereka berdua tertawa lepas.
Sesampainya mereka di sekolah mereka langsung menuju kelas, saat menuju ke kelas Bella sempat melihat dia orang yang membuat harinya ceria, orang yang membuat harinya berwarna orang yang selalu di rindukannya, orang yang selalu di cintainya, orang yang menjadi mentari di hidup Bella dan memberinya cahaya cinta yang sampai sekarang cahaya itu masih di rindukan Bella dan cahaya itu yang ingin selalu di rasakan Bella seperti yang dulu, tapi sekarang saat melihat orang itu Bella tak sesenang dulu saat melihat dia, hatinya langsung remuk seperti ada duri yang menusuk di hatinya, dia tak sanggup menahan air mata yang hendak mengalir dari matanya tapi dia harus tahan demi sahabat didekatnya, dia dah janji sama Keyla kalau dia nggak bakalan ingat sama laki-laki yang telah meninggalkannya itu dan lebih memilih cewek lain dari dia tapi dia benar-benar tak sanggup menahan air matanya lagi, “eh, Key gue ke toilet dulu ya dah nggak sanggup nahan nih”, “iya tapi ntar cepet ke kelas ya gue tunggu di kelas oke”, “iya aku ke toilet dulu ya”.
Di toilet bella menangis sejadi-jadinya, dia nggak sanggup lagi menahan tangis di matanya dia benar sakit saat melihat pangeran pujaan hatinya bermesraan sama cewek lain di depan matanya walau dia mencoba untuk tegar tapi dia nggak bisa membohongi perasaannya kalau dia masih cinta sama Putra cowok yang pernah menghiasi hidupnya, cowok yang pernah menghuni hatinya, cowok yang pernah dia cintai dan sampai kapan pun dia nggak sanggup untuk melupakannya karena mungkin hanya Putra yang bisa membuat hatinya bergetar dan merasakan rasa yang tak biasa, walau terkadang dia harus sakit saat mengingat Putra tapi dia tetap tak bisa melupakan Putra dari hatinya dan tak bisa membuang Putra dari pikirannya, karena hanya Putra yang bisa membuatnya begitu sangat mencintai cowok karena sebelumnya dia tak pernah bisa merasakan rasa ini pada seorang cowok hanya pada Putra cowok yang telah menyakitinya, “kenapa harus dia, kenapa harus dia yang aku cinta kenapa tak orang lain yang bisa mengerti aku yang bisa aku cinta kenapa harus dia?”, tanyanya ke hatinya yang telah salah mencintai orang tapi dia tak bisa menyalahkan hatinya karena bukan hatinya yang salah dan membuatnya mencintai Putra dengan sangat, tiba-tiba dia dengar bel berbunyi dan dia segera membasuh mukanya dengan air supaya di depan Keyla dia tak seperti orang yang habis nangis, lalu dia langsung buru-buru masuk kelas.
“eh Bell loe dari mana sih lama banget?”, “gue kan dari toilet”, “iya kok lama banget sih”, “iya sorry deh”, tiba-tiba guru datang dan mengahkiri pembicaraan Bella dan Keyla, Bella merasa senang memiliki sahabat seperti Keyla yang selalu ada buat dia, saat dia merasa sedih dan senang Keyla selalu ada buat dia dan mungkin Keyla lebih dia sayangi dari pada kedua orang tuanya yang dia pikir nggak pernah ada buat dia nggak pernah membantunya menghadapi segala masalahnya, apalagi setelah kakaknya meninggal dia merasa sangat benci dengan kedua orang tuanya dia merasa orang tuanya adalah orang yang paling kejam yang pernah dia temui bahkan lebih kejam dari Putra cowok yang telah meninggalkanya, karena orang tuanya nggak merasa sedih sedikitpun saat kakaknya meninggal dan orang tuanya makin tak menganggap dia ada, dia selalu merasa sedirian di dunia ini setelah kakaknya pergi, karena setelah kakaknya tak ada Putra langsung ninggalin dia, Putra bilang ke dia, “gue mau jadi pacar loe karena gue takut sama kakak loe, karena dengan jadi pacar gue nggak akan pernah lagi di nggangguin ma kakak loe”, semenjak Putra pergi meninggalkannya penderitaan Bella lengakap sudah tapi di balik penderitaaannya Keyla selalu ada di belakangnya memberi dukungan supaya dia bisa tegar menghadapi hidup ini dan Keyla selalu menyuruh dia supaya melupakan cowok seperti putra, tapi gimanapun juga dia mencoba untuk melupakan Putra tetap saja tidak bisa karena dia sangat mencintai Putra dan dia satu-satunya cowok yang bisa membuat dia benar-benar bisa mencintai cowok.
Saat pulang sekolah Keyla mengajak Bella jalan-jalan untuk menghilangkan penat di hati ini sebenarnya Bella nggak mau tapi Keyla terus memaksa dan ahkirnya bella pun mau, saat di mall kenapa ini harus terulang dia melihat Putra lagi dengan ceweknya yang membuat dia pengen nangis lagi, “kenapa perasaan ini selalu muncul saat ku melihat dia, kenapa harus dia yang ada di hatiku kenapa harus dia yang mengisi hatiku kenapa harus dia yang kucinta kenapa harus dia yang tak bisa kulupa kenapa harus dia” Tanya Bella dalam hati sambil menahan tangis di hatinya dan juga sakit yang selalu dia rasa saat melihat Putra, “loh Bell kenapa loe nangis Bell?” Tanya Keyla yang menyadarkan Bella dari segala lamunannya, Bella nggak bisa cerita ma Keyla kalau dia nangis karena melihat Putra dan ceweknya, “nggak kok gue lihat…”, “lihat apa Bell apa yang membuat loe sedih Bell”, “gue Cuma tadi lihat anak sama orang tuanya, dan gue kangen sama mereka loe tahu sendiri kan Key dari kecil gue nggak pernah merasakan kasih sayang orang tua gue sendiri, gue bisa merasakan hangantnya kasih sayang orang tua itu dari orang tua loe”, “loe yang sabar ya Bell kan saat ini kita mau senang-senang kita senang-senang aja oke”, “iya Key makasih ya Key loe dah mau jadi sahabat terbaik buat gue”, “iya Bell gue akan jadi sahabat terbaik buat loe untuk selamanya jadi kalau loe punya masalah apapun loe langsung cerita aja sama gue, gue siap mendengarkan setiap cerita loe oke”, “iya Bell thanks ya”, Bella nggak berani bilang ke Keyla kalau yang membuat dia sedih adalah Putra karena mungkin Keyla nggak akan seperti tadi kalau Keyla tahu yang membuat dia sedih itu adalah Putra pasti Keyla akan marah dan pasti akan datangin Putra sama ceweknya itu, “maafin gue Keyla gue nggak bisa terus terang sama loe karena gue takut kalau gue terus terang sama loe, loe akan kecewa sama gue, maafin gue Keyla karena gue nggak bisa melupakan Putra gue juga nggak tahu kenapa gue nggak bisa melupakan dia gue dah berusaha Key, tapi gue benar-benar nggak bisa melupakan dia Key, dia selalu ada di hati dan pikiran gue key, dan gue masih berharap kalau dia akan jadi milik gue untuk selamanya dan gue juga yakin dia akan kembali ke pelukan gue” gumam Bella dalam hatinya, dan sejenak dia berpikir kalau yang dia pikirkan tadi itu hanya impian dan tak kan jadi kenyataan karena dia udah tahu kalau Putra dulu mau pacaran sama dia karena Putra takut sama kakaknya tak lebih bukan karena Putra suka plus cinta sama dia itu karena Putra takut sama kakaknya, yang nggak bisa dia mengerti kenapa mesti Putra cowok yang selalu ada di hatinya, “eh Bell koq diem kita pulang yuk loe dah puaskan belanjanya gue antar loe pulang ya atau loe mau nginep di rumah gue”, “nggak gue pulang aja makasih ya Key dengan hari ini yang begitu indah dan begitu berarti buat gue”, “iya Bell sama-sama gue mau ngelihat loe yang dulu yang selalu ceria selalu bahagia dan tak pernah ada wajah sedih melintas di wajah loe itu gue kangen loe yang dulu Bell”, “maaf Key mungkin susah buat gue untuk kayak dulu lagi karena dengan masalah-masalah gue yang dulu-dulu yang membuat gue selalu sedih”, “makanya gue di sini untuk loe membuat loe tersenyum kayak dulu lagi”, “iya makasih ya Key”, sesampainya di rumah Bella tak mendapati kedua orang tuanya seperti biasa mau Bella pulangnya selarut apapun Bella nggak pernah melihat kedua orang tuanya pulang mereka selalu pulang saat Bella sudah memejamkan matanya menuju mimpinya, setelah Bella mandi dia langsung menyiapkan apa yang akan besok dia bawa, tiba-tiba buku diarynya yang sudah lama dia tak isi jatuh dan Bella menemukan selembar foto yang menginggatkannya pada masa lalunya yang selalu membayangi hidupnya, tiba-tiba air matanya meleleh di pipinya dia tak tau kenapa susah banget melupakan dia, “kenapa sih loe selalu menghantui hidup gue kenapa loe selalu membuat gue merasa bersalah sama Keyla kenapa loe tak mau pergi dari hati gue kenapa loe betah banget tinggal di hati gue kenapa harus loe yang menghuni hati gue kenapa harus loe kenapa bukan orang yang bisa mencintai gue sepenuh hatinya kenapa harus loe orang yang mencintai gue karena takut sama kakak gue, oh tuhan kenapa harus dia yang kamu suruh buat menghuni hati ini ya tuhan kenapa harus dia yang selalu ku rindu KENAPA HARUS DIA, KENAPA HARUS DIA, kenapa tuhan” kata Bella sambil nangis sejadi-jadinya kali ini tak ada Keyla jadi dia bisa nangis sepuas-puasnya yang dia sesali kenapa dia dulu bisa suka sama orang kaya Putra kenapa harus Putra yang mengisi hatinya.
Malam pun semakin larut Bella terus menangisi hidupnya, dia sedih karena orang tuanya yang tak pernah ada buat dia, dia sedih karena hidup ini tak adil dan telah membuat kakak tercintanya pergi darinya yang lebih membuat dia sedih kenapa dia mencintai orang yang tak pernah mau tau dengan perasaannya dalam hati dia terus bertanya “KENAPA HARUS DIA, KENAPA HARUS DIA?”, dan sampai sekarang dia belum menemuin jawabannya.
Cerpen Karangan: Dewi Anilasari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar