Jumat, 15 November 2013

Cerpen - Tak Bisa Kumiliki

Semua berawal dari perkenalan dan pertemuan, dua orang remaja SMA yang bernama Viana dan Randy. Dulu, beberapa bulan yang lalu mereka pernah dekat, bahkan Viana dan Randy pernah merasakan kasih sayang di antara mereka, hingga sampai di suatu hari, Randy pun mengungkapkan perasaannya kepada Viana, Viana ingin sekali untuk menerima Randy, tapi sayang saat itu Viana sedang menjalin hubungan dengan cowok lain. Viana tidak ingin sampai mengecewakan dan menyakiti hati Randy dengan menerima cintanya sedangkan Viana sudah memiliki kekasih, dengan terpaksa Viana pun menolak Randy dengan rasa yang takut akan kehilangan Randy. Setelah itu, Randy merasa kecewa, dan dia pergi menghilang meninggalkan Viana.
Setelah beberapa bulan Randy pergi meninggalkan Viana, Viana pun belum bisa melupakan Randy walaupun berkali-kali Viana telah mencoba untuk melupakannya, hingga pada suatu malam, Viana duduk termenung sendiri di teras depan rumahnya dengan memandangi langit. Tiba-tiba Viana teringat dengan Randy, nama itu kembali muncul di pikiran Viana,
“Ya Allah, kenapa tiba-tiba aku teringat dengan dia lagi, pertanda apakah ini?” Ungkap bathin nya.
Malam pun semakin larut… Viana masuk ke dalam kamarnya, lalu tertidur lelap.
Pada keesokan harinya Viana bangun pagi-pagi lalu bersiap-siap untuk pergi berangkat ke sekolah.
“Ma, Viana berangkat dulu ya?” Ungkap Viana pada mamanya.
“Iya.. hati-hati ya nak!” Sahut ibunya.
Viana pun bersalaman dengan ibunya dan setelah itu Viana pergi berangkat sekolah dengan mengendarai motor bersama temannya.
Beberapa menit kemudian Viana dan temannya sampi di sekolah. Viana masuk ke kelasnya, dan Viana mendengar informasi tentang Randy dari seorang temannya, dan ternyata Randy sekarang telah memiiki kekasih yang sangat dia sayangi, Viana pun mengenal cewek itu, cewek itu bernama Putri teman SMP Viana dulu. Viana merasa sedih mendengarnya. Ternyata itulah jawaban dari pertanyaan Viana kemarin malam.
Viana tidak ingin menganggu kebahagiaan Randy dan Putri. Setelah Viana mendengar kabar itu Viana mencoba untuk melupakan Randy lagi, dia ingin melihat Randy tersenyum dan bahagia. Selama itu Viana juga menjalin hubungan dengan cowok lain untuk bisa melupakan Randy, dia telah berusaha tapi Viana tetap tak bisa melupakannya, “Apa yang harus aku lakukan, aku ingin melupakkan dia!” Kata Viana dalam hati sambil menangis.
Waktu terus berjalan sudah tujuh bulan Viana tidak mendengar kabarnya lagi, Viana merasa rindu sekali dengan Randy, ingin dekat dengan dia, tapi dia tetap menahan semua itu karena Viana tidak mau menganggu kebahagiaan mereka. Ternyata, selama Viana mencoba untuk melupakan Randy, Randy tidak pernah bahagia dengan Putri, karena Putri tidak pernah benar-benar menyayangi Randy, tak lama kemudian mereka pun mengakhiri hubungan mereka.
Viana dan Randy pun kembali dekat seperti dulu, Viana selalu memperhatikan Randy setiap harinya, Viana merasa bahagia bisa kembali dekat denagan Randy, setiap Viana shalat tidak ia lupa menyebutkan nama Randy dan berdoa untuknya. “Ternyata aku benar-benar menyayangi dia.” Kata Viana tersenyum saat teringat dengan Randy.
Malam telah tiba, setelah belajar Viana membuka handphonenya ternyata ada beberapa pesan yang masuk, pesan itu dari Randy, Viana pun membalas sms itu, karena terlalu asyik dan bahagia secara tidak sengaja Viana dan Randy saling mengungkapkan isi hatinya.
“Dek, kakak sebenarnya masih sayang sama adek..” Ungkap Randy. Viana pun merasa sungguh hatinya sangat bahagia mendengarnya, dan itu semua semakin membuat Viana berharap banyak dengan Randy, berharap mereka akan bisa bersatu kembali. Tapi tidak demikian seperti apa yang diharapkan, mereka masih berstatus teman meskipun mereka sama-sama tahu kalau mereka saling menyayangi.
Viana dan Randy berada di satu sekolah yang sama, ketika itu Viana ingin pulang bersama Randy, Randy pun menerima tawaran Viana. Saat pulang sekolah Viana menunggu Randy, tapi Randy tidak kunjung datang, sampai sekolah sepi Viana masih tetap menunggu Randy meskipun sudah tak terlihat tak ada lagi seorang pun siswa yang berada di sekolah. Karena hari sudah semakin sore, dan Randy tidak juga kunjung datang, Viana pun pulang, di saat itu pun sedang hujan lebat tapi Viana tetap pulang, dengan kekecewaan “Aku kecewa” Kata Viana dalam hati sambil menangis. Sesampainya di rumah Viana basah kuyup, terlihat wajahnya tampak pucat dan kedinginan, sekujur tubuhnya basah. Viana pun sakit pada malam itu, Randy menghubungi Viana, dia ingin meminta maaf. Viana pun tetap memaafkan Randy meski dia terjatuh sakit karena kehujanan menunggu Randy.
Pada tanggal 2 agustus adalah hari ulang tahun Viana, Viana berharap sekali Randy bisa membuatnya bahagia dan menyayanginya. Tapi tidak, Randy tetap mengecewakan Viana di hari ulang tahunnya.. “Adek, kakak sayang sama adek, tapi kita tidak mungkin bersatu, karena kakak maaih sangat menyayangi mantan kekasih kakak.” Ungkap Randy. Hati Viana sangat sakit dan kecewa sekali mendengar itu, ia menangis, hati nya telah rapuh mendengar kata-kata itu, Viana menangis tak henti-hentinya air matanya selalu mengalir keluar dari matanya. Disaat itu juga Viana berkata “Izinkan aku untuk ketemu sama kakak…” Randy pun menuruti permintaan Viana. Mereka bertemu di tempat yang sama di waktu pertama kali mereka bertemu, Viana melihat Randy dengan pandangan yang tajam, Viana tidak kuasa menahan airmatanya, dia menangis, Randy pun mendekat dan memegang tangan Viana, Randy menghapus airmata Viana sambil berkata.
“Maafin aku ya, aku telah bikin kamu sedih begini.” Randy lalu memeluk Viana dengan erat, Viana pun berkata “Aku masih tetap sayang sama kakak”. Viana merasakan nyaman di pelukan Randy, entah apa yang membuatnya nyaman! “Ya Allah… bantu lah aku untuk melupakan dia, kapan rasa ini akan hilang?” Kata Viana dalam hati sambil menangis memandangi Randy yang terlihat tidak tega pada nya, dan selama ini ternyata Randy menganggap dia adik.
Selama Viana mengenal Randy, Viana selalu menulis semua tentang Randy di buku catatannya, dia tidak ingin melupakan hal-hal terindah bersama Randy.
Di saat kekecewaan Viana, ia berkata, “Ku tutup buku catatan ini, yang berisi tentang mu untuk melupakan mu.” Viana lalu membuang buku itu ke aliran air sungai yang deras bersama foto-foto bahagia kenangannya bersama Randy. Viana benar-benar ingin melupakan Randy.
Akhirnya, karena kekecewaan Viana, ia tidak ingin mengingat cowok itu lagi, teman-teman Viana pun bilang “Lupakanlah dia, dia tidak mencintai mu seperti dulu lagi.” Saran temannya. Dan Viana pun berfikir panjang.
“Ku tutup buku catatan ku ini, Yang berisi tentang mu untuk melupakanmu. Ku tidak ingin mengingat mu lagi”. Dan setelah itu hingga sampai saat ini Viana pun belum bisa mencari penggantinya.
Mungkin cinta memang tidak selamanya bersama dan dengan kisah yang bahagia. Cinta itu memang kebersamaan, saling mendukung, saling berbagi, saling mengisi, tapi untuk apa kalau cinta tidak dapat memiliki, untuk apa di pertemukan jika untuk dipisahkan?
Ini lah kisah nyata yang menceritakan tentang dua insan yang tidak bisa mempersatukan hati mereka karena berbeda rasa. (20 September 2011)
Sampai saat ini rasaku bertahan disini…
Rasa yang tak akan hilang oleh waktu..
Kau tidak disini, aku pun tiada di hatimu…
Jiwa ku ikut menghilang, bersamamu…
Tak terkira, disampingmu adalah hal terindah yang pernah ku inginkan
Tak terkira, di pelukmu adalah adalah hal terindah yang pernah kurasakan..
Melukiskan segenap keindahan, dirimu…
Hanya kau yang aku mau..
Tak kan rela aku melepasmu walau di hadapanmuku tetap terus menangis bahagia.
Cerpen Karangan: Windi Alvianita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar